Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cegah Pemalakan Wisatawan Ijen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Rekomendasi Rakor Sinergi Tiga Pilar

BANYUWANGI – Aksi pemalakan wisatawan Gunung Ijen menjadi pembahasan serius rapat koordinasi (rakor) sinergi tiga pilar di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin (20/5). Rakor itu merekomendasikan agar Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Licin waspada dan mencegah terulangnya aksi pemalakan tersebut.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, keamanan wisatawan yang datang ke Banyuwangi merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Forpimka Licin harus waspada dan bersama-sama melakukan penjagaan di jalur menuju Ijen yang rawan pemalakan.  “Pemalakan sudah sering terjadi.

Itu akan merusak citra daerah. Padahal, investor mau masuk dan berinvestasi di Banyuwangi kalau stabilitas keamanan baik,” ujar Anas  Rakor tiga pilar yang terdiri atas aparat Pemkab Banyuwangi, Polri, dan TNI, itu juga merekomendasikan kepala desa mendukung pelaksanaan pemutakhiran basis data terpadu (BDT) yang akan dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) di tingkat desa.

Bupati Anas mengungkapkan, validasi BDT sangat penting agar bantuan kepada warga miskin tepat sasaran “Program kades bisa berjalan dengan baik jika memiliki data valid,” terang Anas di hadapan para kades/ lurah, forum pimpinan kecamatan, dan anggota babinsa dan ba binkam tibmas.

Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V yang akan dihelat 6-13 Juni mendatang juga menjadi pembahasan dalam rakor. Bupati Anas menginstruksikan kades dan lurah all out menyukseskan Porprov. “Ini harga mati. Tidak ada opsi lain bagi Banyuwangi selain Porprov harus sukses,” tegas Anas.

Ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (ASKAB) AgusTarmidi minta rakor sinergi tiga pilar itu membantu kepala desa yang sedang bermasalah. Saat ini ada beberapa kades yang sedang menghadapi masalah hukum. Sementara itu, Kapolsek Licin AKP Jupriyadi mengusulkan agar Pemkab Banyuwangi membangun pos pantau di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Pos itu harus dijaga bersama oleh Satpol PP, pihak perkebunan, dan aparatur Kecamatan Licin, demi menghin darkan praktik pemalakan terhadap wisatawan Gunung Ijen. Menanggapi beberapa usul itu, Anas minta kades melakukan komunikasi dengan pihak kecamatan untuk mengatasi kades yang bermasalah.

Terkait kasus pemalakan, Anas mendorong agar sopir kendaraan Trooper mau bekerja sama dengan travel agent agar menggunakan jasa mereka. Terkait usul pembangunan pos yang dijaga bersama, Anas menyatakan setuju dan berjanji akan segera membangun pos bersama itu.

“Ijen secara ber tahap menjadi tempat wisata internasional. Itu perlu terus dibenahi. Saya senang dengan semangat warga dan aparat Licin menjaga wilayahnya agar tetap kondusif,” harap Anas. (RADAR)