Berangkat Kerja Naik Kereta, Pulang Bawa Motor Curian
BANYUWANGI – Petualangan Muhamad Ali, 48, menggasak puluhan sepeda motor berakhir di ujung pistol polisi, kemarin. Pria asal, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore itu ditembak kakinya karena terlibat serangkain aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Sedikitnya ada 26 TKP (tempat kejadian perkara) pencurian yang di lakoni Ali. Dari 26 TKP itu, polisi mengamankan 18 sepeda motor berbagai merek. Selain melumpuhkan Ali, tim Resmob Polres Banyuwangi juga meringkus tiga penadahnya.
Mereka adalah Mohamad Imam, 34, warga Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore; Faruq Asari, 30, warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore; dan Surariyanto, 33, warga Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dari 18 sepeda motor yang diamankan, diantaranya telah dijual oleh pelaku dalam bentuk suku cadang. Dari belasan unit sepeda motor yang disita tersebut juga menggunakan nomor polisi palsu.
“TKP curanmor banyak dilakukan di Pelabuhan Ketapang dan kawasan Kecamatan Kalipuro. Hasil curannor terakhir di jual kepada seorang penadah yang tinggal di Dusun Wadung, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Motor tersebut dijual Rp 1,3 juta,” ungkap Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto saat merilis tiga tersangka, kemarin.
Dalam menjalankan aksinya, Ali hanya berbekal kunci palsu dan kunci T yang telah disiapkan dari rumah. Pengungkapan sindikat curanmor Ali ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur karena satu pelaku beraksi di 26 TKP dengan jumlah barang bukti yang ditemukan berjumlah belasan unit.
Sebelum dibekuk Unit Resmob, Ali terakhir kali beraksi tanggal 19 Juli 2016 pukul 02.00. Sasaran pencurian di area parkir Pelabuhan LCM Ketapang. Sehari-harinya dia bekerja sebagai petugas kebersihan di Kapal Motor Penumpang (KMP) Tri Sakti yang melayani rute Pelabuhan Ketapang- Gilimanuk.
“Aksinya akhirnya berhasil kita endus. Ada 26 TKP yang dijalani tersangka bersama komplotannya. Aksi kejahatan itu dilakukan dalam kurun waktu dua tahun (mulai 2014 sampai 2016),’’ ungkap Budi Mulyanto didampingi Kasat reskrim AKP Dewa Putu Prima yogantara Parsana.
Ali, Mohamad Imam, Faruq Asari, dan Surariyanto kini dijebloskan ke ruang tahanan Mapolres Banyuwangi. Kapolres menyebut empat tersangka ini merupakan sindikat curanmor kelas kakap. “Ruang gerak tersangka begitu leluasa karena ditopang pekerjaannya selaku petugas kebersihan KMP Tri Sakti,” tegas Budi Mulyanto.
Ali memang tergolong pencuri berdarah dingin. Sejak tahun 2014 menjalankan aksinya, dia sudah berhasil menggondol 26 unit sepeda motor. Targetnya adalah parkiran ASDP Ketapang dan Pelabuhan LCM. Saking banyaknya motor yang dicuri, Ali mengaku lupa jenis motornya.
Cara mengambil motor korbannya, dia tergolong licin. Termasuk saat membangun alibi bahwa dirinya “orang bersih”. Jarak rumah Ali dan lokasi pekerjaannya di Pelabuhan LCM cukup jauh. Dari Glenmore ke Ketapang dia naik kereta api. Pulangnya dia bisa naik kereta api lagi atau naik sepeda motor kejahatannya.
Untuk mengambil motor korban, Ali rupanya cukup lihai. Ada dua modus yang digunakannya dalam beraksi. Pertama merusak kunci motor dengan kunci T. Kedua, dia meminjam motor korban kemudian menggandakan kuncinya. Cara kedua inilah yang membuat Ali dikenal licin dan berdarah dingin dalam mengeksekusi calon korbannya.
“Motor hasil kejahatan itu selanjutnya diserahkan kepada salah satu penadah,’’ ungkap salah seorang anggota Resmob. Untuk keperluan penyidikan, kunci palsu berhasil diamankan polisi. Selain itu, polisi juga mengamankan 18 sepeda motor sebagai barang bukti. Sedangkan sisanya masih dalam pengusutan petugas.
“Kami masih melacak barang bukti hasil kejahatan pelaku,” ujar Kapolres Budi Mulyanto. (radar)