Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cuaca Panas ‘Panggang’ Indonesia! BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Suhu Ekstrem hingga 37°C

cuaca-panas-‘panggang’-indonesia!-bmkg-ungkap-fakta-mengejutkan-di-balik-suhu-ekstrem-hingga-37°c
Cuaca Panas ‘Panggang’ Indonesia! BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Suhu Ekstrem hingga 37°C

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Cuaca panas ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara mencapai 36–37 derajat Celsius, membuat banyak warga mengeluh kepanasan bahkan di dalam rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena ini bukan gelombang panas (heatwave), melainkan akibat pergeseran posisi semu Matahari ke selatan ekuator serta minimnya tutupan awan.

Baca Juga: Kabar Gembira! TPG Triwulan 3 Tahap 2 Mulai Cair, Guru Pemilik SKTP 7 Oktober 2025 Jadi Prioritas

“Matahari kini berada di selatan wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan radiasi sinar Matahari lebih intens dan awan hujan sulit terbentuk,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Senin (13/10).

Menurut Guswanto, wilayah selatan seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua bagian selatan, kini menerima paparan sinar Matahari paling kuat.

Akibatnya, suhu siang hari terasa menyengat bahkan sejak pagi.

Selain posisi Matahari, angin timuran dari Australia juga memperparah kondisi panas karena membawa massa udara kering.

Udara kering membuat awan sulit tumbuh sehingga panas Matahari langsung “memanggang” permukaan Bumi tanpa penghalang.

Baca Juga: BRI Dukung Asta Cita! Kredit Rumah Rakyat Dikebut, Target 3 Juta Unit Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045!

“Idealnya suhu maksimum di Indonesia berada di kisaran 31–34 derajat Celsius. Jadi, meski terasa sangat panas, kondisi ini masih dalam batas normal,” jelas Guswanto.

BMKG juga mencatat beberapa wilayah dengan suhu tertinggi pada pertengahan Oktober 2025, antara lain:

  • Kapuas Hulu (Kalimantan Barat): 36,8°C

  • Kupang (NTT): 36,8°C


Page 2

Majalengka (Jawa Barat): 36,8°C

Sabu Barat (NTT): 36,6°C

Suhu panas ini diperkirakan bertahan hingga akhir Oktober atau awal November 2025, tergantung kapan musim hujan mulai masuk di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Ruas Besuki–Banyuwangi Dikebut? Tol Probowangi Siap Tersambung Penuh 2026, Waktu Tempuh Probolinggo–Banyuwangi Cuma 2 Jam!

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menambahkan, wilayah paling terdampak suhu tinggi meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Jawa bagian barat hingga timur, Kalimantan barat–tengah, Sulawesi selatan–tenggara, serta Papua.

“Konsistensi suhu maksimum tinggi ini menandakan udara kering masih dominan dan awan penutup sangat minim,” ujar Andri.

Meski begitu, BMKG tetap mengimbau masyarakat waspada terhadap perubahan cuaca mendadak yang menandai peralihan musim atau pancaroba.

Baca Juga: Rekap Hasil Final Four Livoli Divisi Utama 2025: Perebutan Tiket Grand Final Makin Menegangkan!

“Masyarakat diimbau menjaga kesehatan, banyak minum air putih, dan hindari paparan langsung sinar Matahari terlalu lama, terutama pada pukul 10.00–15.00,” imbuhnya.

Walau belum termasuk kategori ekstrem, cuaca panas kali ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat agar lebih siap menghadapi musim pancaroba yang masih berlangsung hingga awal November mendatang. (*)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Cuaca panas ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara mencapai 36–37 derajat Celsius, membuat banyak warga mengeluh kepanasan bahkan di dalam rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan fenomena ini bukan gelombang panas (heatwave), melainkan akibat pergeseran posisi semu Matahari ke selatan ekuator serta minimnya tutupan awan.

Baca Juga: Kabar Gembira! TPG Triwulan 3 Tahap 2 Mulai Cair, Guru Pemilik SKTP 7 Oktober 2025 Jadi Prioritas

“Matahari kini berada di selatan wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan radiasi sinar Matahari lebih intens dan awan hujan sulit terbentuk,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Senin (13/10).

Menurut Guswanto, wilayah selatan seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua bagian selatan, kini menerima paparan sinar Matahari paling kuat.

Akibatnya, suhu siang hari terasa menyengat bahkan sejak pagi.

Selain posisi Matahari, angin timuran dari Australia juga memperparah kondisi panas karena membawa massa udara kering.

Udara kering membuat awan sulit tumbuh sehingga panas Matahari langsung “memanggang” permukaan Bumi tanpa penghalang.

Baca Juga: BRI Dukung Asta Cita! Kredit Rumah Rakyat Dikebut, Target 3 Juta Unit Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045!

“Idealnya suhu maksimum di Indonesia berada di kisaran 31–34 derajat Celsius. Jadi, meski terasa sangat panas, kondisi ini masih dalam batas normal,” jelas Guswanto.

BMKG juga mencatat beberapa wilayah dengan suhu tertinggi pada pertengahan Oktober 2025, antara lain:

  • Kapuas Hulu (Kalimantan Barat): 36,8°C

  • Kupang (NTT): 36,8°C