Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Daftar Last Minute, MTS Negeri 10 Banyuwangi Gerojok Surat untuk Bupati , Ada Karya Mirip Mading

daftar-last-minute,-mts-negeri-10-banyuwangi-gerojok-surat-untuk-bupati-,-ada-karya-mirip-mading
Daftar Last Minute, MTS Negeri 10 Banyuwangi Gerojok Surat untuk Bupati , Ada Karya Mirip Mading

radarbanyuwangi.id – Hari terakhir pengumpulan karya dalam ‘Lomba Menulis Surat untuk Bupati’, diwarnai dengan karya unik. Salah satunya karya surat yang didesain hampir mirip majalah dinding 3 dimensi (mading 3D).  

Satu-satunya karya surat mirip mading itu berasal dari siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 10 Banyuwangi. Karya siswa madrasah yang berlokasi di Dusun Cangkring, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi itu memang tampak menonjol.

Karena itu, pada saat penjurian berlangsung di Seblangroom gedung Grha Pena Jawa Pos Radar Banyuwangi Jumat sore (19/12), surat itu jadi perhatian. ‘’Ini seperti majalah dinding tiga dimensi ya,’’ ujar Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno.

            Karya surat tersebut diberi alas tebal semacam kertas kardus. Selanjutnya, kardus dibalut dengan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi.

            Pada sisi atas surat tersebut, terdapat beberapa foto Bupati Banyuwangi Ipuk Fistiandani yang telah dilaminasi plastik tebal.  Deretan foto Bupati Ipuk itu dirangkai sedemikian rupa, sehingga bisa dilihat layaknya album foto mini.

‘’Foto-foto Bupati Ipuk itu seperti diunduh dari laman media sosial Ibu Bupati. Prosesnya sangat kreatif,’’ tutur Redaktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sigit Hariyadi yang juga bertugas sebagai salah satu anggota dewan juri Lomba Menulis Surat untuk Bupati.

            Sigit menambahkan, secara ketentuan lomba, karya siswa MTsN 10 Banyuwangi yang out of the box itu tetap sah. Karena dia menulis surat itu tetap dalam koridorselembar kertas folio bergaris. Karya juga tidak melebihi satu halaman. Juga karya ditulis tangan. ‘’Yang membedakan hanya kreativitas bingkainya. Ini tetap sah dan kreatif,’’ tegasnya.

            Sementara itu, guru Bahasa Indonesia MTsN 10 Banyuwangi, Sunarti mengakui bahwa pihaknya memang sengaja mengirim karya siswa ke panitia Jawa Pos Radar Banyuwangi pada menit terakhir menjelang deadline, pada Jumat 19 Desember 2024.

Karena, kata Sunarti, para siswanya butuh waktu lebih banyak untuk memikirkan ide-ide dan harapan orisinal, untuk ditumpahkan dalam wujud surat. ‘’Alhamdulillah bisa setor lebih seratus surat karya siswa sekitar pukul 14.00. Padahal, tenggat waktunya terakhir pukul 15.00,’’ ujarnya.                   

Sementara itu, Lomba Menulis Surat untuk Bupati Banyuwangi ini digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi dalam rangka peringatan Hari Ibu 22 Desember. Kagiatan ini didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Banyuwangi dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi.

Lomba ini gratis alias tidak ada biaya pendaftaran. Ada dua kategori peserta lomba ini yakni:

  1. Kategori pelajar SD –MI
  2. Kategori pelajar SMP – MTs

Syarat dan ketentuan lomba adalah sebagai berikut:

  • Surat harus ditulis tangan.
  • Surat diberi judul.
  • Sertakan nama penulis dan asal sekolah pada surat.
  • Lampirkan foto kartu pelajar atau kartu identitas anak.
  • Panjang tulisan maksimal 1 halaman folio bergaris. (*)

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.