Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Depresi Akibat Kegiatan Kampus, Mahasiswa Poliwangi Pilih Kendat – Radar Banyuwangi

depresi-akibat-kegiatan-kampus,-mahasiswa-poliwangi-pilih-kendat-–-radar-banyuwangi
Depresi Akibat Kegiatan Kampus, Mahasiswa Poliwangi Pilih Kendat – Radar Banyuwangi

Ahmad Bakhri, 21, mahasiswa semester VI Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), ditemukan tewas dengan tubuh menggantung di kamar rumahnya di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, (2/2).

Diduga kuat korban ini sengaja mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, karena depresi mengikuti kegiatan organisasi di kampusnya.

“Adik saya itu (korban) sempat cerita banyak kegiatan di kampusnya,” cetus M Yusuf, 26, kakak kandung Ahmad Bakhri yang tinggal di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Menurut Yusuf, adiknya itu tinggal bersama ibunya Sri Kana, 65, di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.

Sekitar pukul 07.00, mengantar ibunya untuk periksa di Puskesmas Kembiritan.

 “Ibu ditinggal di Puskesmas, Bakhiri mampir ke rumah dan ngobrol lama,” terangnya.

Usai mampir ke rumahnya dan cerita, jelas dia, adiknya itu pulang sedang ibunya masih berada di Puskesmas.

Sekitar pukul 10.00, ibunya yang periksa di Puskesmas akan pulang tapi korban tidak bisa dihubungi.

 “Saya telepon ke adik saya juga tidak diangkat, lalu saya menyusul ke rumah ibu,” katanya.

Saat tiba di rumah ibunya, Yusuf memanggil-manggil adiknya, tapi tidak ada jawaban.

Bapak satu anak itu langsung masuk ke rumah dan mencari adiknya.

“Saya buka kamarnya, ternyata sudah meninggal gantung diri,” ungkapnya.

Bakhiri ditemukan oleh kakaknya dengan leher terikat tali Pramuka warna putih pada blandar rumah.

Sambil menahan tangis, Yusuf menurunkan jenazah adiknya dan membawa ke RSUD Genteng.


Page 2


Page 3

Ahmad Bakhri, 21, mahasiswa semester VI Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), ditemukan tewas dengan tubuh menggantung di kamar rumahnya di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, (2/2).

Diduga kuat korban ini sengaja mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, karena depresi mengikuti kegiatan organisasi di kampusnya.

“Adik saya itu (korban) sempat cerita banyak kegiatan di kampusnya,” cetus M Yusuf, 26, kakak kandung Ahmad Bakhri yang tinggal di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.

Menurut Yusuf, adiknya itu tinggal bersama ibunya Sri Kana, 65, di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.

Sekitar pukul 07.00, mengantar ibunya untuk periksa di Puskesmas Kembiritan.

 “Ibu ditinggal di Puskesmas, Bakhiri mampir ke rumah dan ngobrol lama,” terangnya.

Usai mampir ke rumahnya dan cerita, jelas dia, adiknya itu pulang sedang ibunya masih berada di Puskesmas.

Sekitar pukul 10.00, ibunya yang periksa di Puskesmas akan pulang tapi korban tidak bisa dihubungi.

 “Saya telepon ke adik saya juga tidak diangkat, lalu saya menyusul ke rumah ibu,” katanya.

Saat tiba di rumah ibunya, Yusuf memanggil-manggil adiknya, tapi tidak ada jawaban.

Bapak satu anak itu langsung masuk ke rumah dan mencari adiknya.

“Saya buka kamarnya, ternyata sudah meninggal gantung diri,” ungkapnya.

Bakhiri ditemukan oleh kakaknya dengan leher terikat tali Pramuka warna putih pada blandar rumah.

Sambil menahan tangis, Yusuf menurunkan jenazah adiknya dan membawa ke RSUD Genteng.