

MUNCAR – Bantuan 382 unit mesin bertenaga gas elpiji untuk para nelayan yang ada di pesisir Pantai Muncar, Kecamatan Muncar, ternyata banyak yang tidak dipakai. Sebab, mesin itu dianggap tidak efektif dan boros dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Mesin bertenaga gas elpiji itu, juga tidak bisa diprediksi saat berlayar di tengah laut. Sehingga, meski mesin itu dibawa saat melaut, tapi tidak pernah dipakai. “Boros mas, saya sudah pernah memakai, sehari berlayar habis dua tabung,” ujar Marjuki, 55, nelayan asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Karena dianggap tidak efektif, Marjuki mengatakan tabung gas hasil sumbangan itu kini banyak yang dijual. Selain itu, tabung gas juga ada yang dibuat untuk memasak di rumah. “Banyak yang sudah dijual,” ungkapnya.
Para nelayan, lanjut dia, banyak yang tidak bisa menggunakan mesin dengan bahan bakar gas elpiji, karena bingung bila menempuh jarak jauh, harus menyiapkan berapa tabung. “Kalau jaraknya dekat-dekat saja, bisa pakai gas, kalau jauh harus menyiapkan tabung yang cukup banyak,” terang bapak empat anak itu.
Nelayan lainnya, Tukirin, 57, asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, mengaku belum pernah memakai mesin baru bertenaga gas elpiji. Itu karena mesin yang lama yang menggunakan BBM jenis solar masih bisa dipakai. “Mesin yang lama masih bisa dipakai, yang baru disimpan dulu,” ujarnya.