Radarbanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas PU Pengairan menyerahkan bantuan 127 pipa sambungan rumah (SR) di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng Selasa (3/9). Bantuan untuk meningkatkan akses air bersih ini, bagian dari proyek APBN dengan anggaran sebesar Rp 567 juta.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyerahkan bantuan dengan didampingi Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo, berharap bantuan ini dapat dinikmati masyarakat. Sehingga bisa merasakan dampak positif dalam menggunakan air bersih. “Semoga masyarakat dapat merasakan pemanfaatan dalam menggunakan air bersih,” kata Ipuk.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo menyampaikan, pemasangan pipa distribusi ini salah satu persyaratan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Desa Kaligondo dipilih karena masih banyak warga yang membutuhkan sambungan air bersih. “Ini langkah awal untuk memperbaiki layanan air bersih di Desa Kaligondo,” ujarnya.
Menurut Guntur, masalah air di Desa Kaligondo masih memerlukan perhatian lebih lanjut. Itu seperti di daerah Seloaji, banyak yang mengeluhkan distribusi air yang tidak merata, terutama pada jam-jam puncak. “Kami melihat di daerah itu kebutuhan akan tandon sangat mendesak,” cetusnya.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas untuk Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus di Jakarta, Ini Rute Alternatifnya
Kapasitas tandon yang ada, terang dia, tidak seimbang dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah. Dengan jumlah pelanggan mencapai 2.175 pelanggan, tandon berkapasitas minimal 300 meter kubik diperlukan untuk memastikan kontinuitas distribusi air. “Pada pagi dan sore, kebutuhan air masyarakat sangat tinggi, sehingga tandon menjadi krusial,” ungkapnya.
Guntur menegaskan pembuatan tandon baru akan segera dipikirkan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya tandon baru, diharapkan distribusi air bisa lebih merata dan keluhan masyarakat bisa diminimalisir. “Kami akan segera mengusulkan pembuatan tendon, agar masalah ini dapat diselesaikan,” katanya.
Selain pemasangan 127 pipa SR, jaringan yang dibangun di Desa Kaligondo ini masih bisa menampung tambahan hingga 500 SR. Jika tandon baru dibuat, jumlah pelanggan di desa ini bisa ditingkatkan hingga 2.750 pelanggan. “Dengan tambahan jaringan dan tandon, layanan air di Desa Kaligondo akan semakin optimal,” ujarnya.
Baca Juga: Permudah Kegiatan dengan Smart Kampung, Begini Cara Penggunaan Aplikasi Smart Kampung
Guntur juga menyampaikan program pemasangan SR ini menyasar wilayah-wilayah yang sudah terjangkau jaringan pipa yang dibangun sebelumnya. Desa Kaligondo menjadi prioritas utama karena memiliki jaringan yang memadai untuk pemasangan tambahan SR. “Kami prioritaskan desa-desa yang terjangkau jaringan, seperti di Desa Kaligondo ini,” tambahnya.
Selain di Desa Kaligondo, masih kata Guntur, Dinas PU Pengairan juga akan memperluas program ini ke beberapa lokasi lainnya, termasuk Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, serta desa lainnya.
Di sejumlah daerah itu, akan mendapat perhatian khusus untuk pengembangan jaringan air bersih. “Kami juga akan fokus ke daerah-daerah lain yang membutuhkan,” katanya.
Dalam program ini, Guntur menyebut juga berkoordinasi dengan BPBD, terutama terkait penanganan daerah-daerah yang rawan kekeringan.
Sumur bor, tandon, dan jaringan pipa akan menjadi prioritas untuk daerah-daerah yang mengalami kekurangan air. “Kami bekerja sama dengan BPBD untuk memastikan daerah rawan kekeringan mendapat prioritas,” ungkapnya.
Page 2
Page 3
Radarbanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi melalui Dinas PU Pengairan menyerahkan bantuan 127 pipa sambungan rumah (SR) di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng Selasa (3/9). Bantuan untuk meningkatkan akses air bersih ini, bagian dari proyek APBN dengan anggaran sebesar Rp 567 juta.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyerahkan bantuan dengan didampingi Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo, berharap bantuan ini dapat dinikmati masyarakat. Sehingga bisa merasakan dampak positif dalam menggunakan air bersih. “Semoga masyarakat dapat merasakan pemanfaatan dalam menggunakan air bersih,” kata Ipuk.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo menyampaikan, pemasangan pipa distribusi ini salah satu persyaratan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN. Desa Kaligondo dipilih karena masih banyak warga yang membutuhkan sambungan air bersih. “Ini langkah awal untuk memperbaiki layanan air bersih di Desa Kaligondo,” ujarnya.
Menurut Guntur, masalah air di Desa Kaligondo masih memerlukan perhatian lebih lanjut. Itu seperti di daerah Seloaji, banyak yang mengeluhkan distribusi air yang tidak merata, terutama pada jam-jam puncak. “Kami melihat di daerah itu kebutuhan akan tandon sangat mendesak,” cetusnya.
Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas untuk Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus di Jakarta, Ini Rute Alternatifnya
Kapasitas tandon yang ada, terang dia, tidak seimbang dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah. Dengan jumlah pelanggan mencapai 2.175 pelanggan, tandon berkapasitas minimal 300 meter kubik diperlukan untuk memastikan kontinuitas distribusi air. “Pada pagi dan sore, kebutuhan air masyarakat sangat tinggi, sehingga tandon menjadi krusial,” ungkapnya.
Guntur menegaskan pembuatan tandon baru akan segera dipikirkan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya tandon baru, diharapkan distribusi air bisa lebih merata dan keluhan masyarakat bisa diminimalisir. “Kami akan segera mengusulkan pembuatan tendon, agar masalah ini dapat diselesaikan,” katanya.
Selain pemasangan 127 pipa SR, jaringan yang dibangun di Desa Kaligondo ini masih bisa menampung tambahan hingga 500 SR. Jika tandon baru dibuat, jumlah pelanggan di desa ini bisa ditingkatkan hingga 2.750 pelanggan. “Dengan tambahan jaringan dan tandon, layanan air di Desa Kaligondo akan semakin optimal,” ujarnya.
Baca Juga: Permudah Kegiatan dengan Smart Kampung, Begini Cara Penggunaan Aplikasi Smart Kampung
Guntur juga menyampaikan program pemasangan SR ini menyasar wilayah-wilayah yang sudah terjangkau jaringan pipa yang dibangun sebelumnya. Desa Kaligondo menjadi prioritas utama karena memiliki jaringan yang memadai untuk pemasangan tambahan SR. “Kami prioritaskan desa-desa yang terjangkau jaringan, seperti di Desa Kaligondo ini,” tambahnya.
Selain di Desa Kaligondo, masih kata Guntur, Dinas PU Pengairan juga akan memperluas program ini ke beberapa lokasi lainnya, termasuk Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalsari, serta desa lainnya.
Di sejumlah daerah itu, akan mendapat perhatian khusus untuk pengembangan jaringan air bersih. “Kami juga akan fokus ke daerah-daerah lain yang membutuhkan,” katanya.
Dalam program ini, Guntur menyebut juga berkoordinasi dengan BPBD, terutama terkait penanganan daerah-daerah yang rawan kekeringan.
Sumur bor, tandon, dan jaringan pipa akan menjadi prioritas untuk daerah-daerah yang mengalami kekurangan air. “Kami bekerja sama dengan BPBD untuk memastikan daerah rawan kekeringan mendapat prioritas,” ungkapnya.