Denpasar –
Gubernur Bali I Wayan Koster menjelaskan alasan Megawati Soekarnoputri menegurnya terkait rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Menurut dia, Ketua Umum PDI Perjuangan itu hanya berpesan agar dirinya tidak meminggirkan masyarakat Bali.
“Ibu intinya (bilang) hati-hati. Jangan sampai merusak budaya Bali dan meminggirkan orang Bali,” kata Koster kepada wartawan di Denpasar, Kamis (26/1/2023).
Seperti diketahui, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung kehadiran Bandara Bali Utara yang hanya akan membuat sumpek. Ia juga khawatir akan merusak Bali dan tatanan masyarakatnya.
Megawati kemudian memberikan alternatif apabila bandara di Buleleng tidak jadi dibangun. “Bisa dibikin segitiga. Saya ini pernah Presiden. Namanya Ngurah Rai Bali terus ke Banyuwangi, terus Surabaya dan dibikin triangle. Ini kan memberikan kesempatan untuk di tiga tempat. Dari Surabaya dia (wisatawan) nginep lalu dari Banyuwangi hanya nyebrang dan ini bisa terus,” kata Megawati saat kunjungannya ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Senin (16/1/2023).
Sejauh ini, belum ada penetapan lokasi dari Kementerian Perhubungan untuk pembangunan Bandara Bali Utara. Namun, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo memastikan Bandara Bali Utara tidak akan membuat sumpek karena akan dibangun di pesisir Kubutambahan, Buleleng.
Erwanto juga menegaskan pembangunan proyek tidak akan menggusur pura atau situs adat. Kemudian, tidak akan menggusur lahan produktif masyarakat, termasuk perumahan masyarakat.
“Tiga hal itu jadi concern (perhatian) Ibu (Megawati) juga ya. Makanya kalau dilaksanakan di darat ini kena semua tiga-tiganya. That’s why kami bikin di lepas pantai, paling aman,” kata Erwanto dikutip dari detikFinance, Rabu (19/1/2023).
Iwan juga menjamin pembangunan proyek Bandara Bali Utara tidak akan merusak lingkungan laut, meski dibangun di atas laut. Dari hasil penelitian awal, kawasan laut yang digunakan Bandara Bali Utara dulunya adalah daratan. Namun, karena terjadi gelombang abrasi besar, daratan itu perlahan-lahan mulai terkikis.
Pembangunan proyek Bandara Bali Utara diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 17 triliun. Uang itu digunakan untuk membangun bandara di atas laut dan kawasan aerocity yang mendukung operasi bandara.
Menurut Erwanto, apabila penetapan lokasi berhasil diperoleh, maka bandara bisa dibangun dan selesai pada 2026 mendatang. Targetnya, pada tahun pertama beroperasi, bandara bisa melayani hingga 10 juta penumpang.
“Tahun pertama, 10 juta penumpang. lima tahun berikutnya bertambah dan pada 2060 itu bisa 30 juta penumpang. Runway pertama 3,7 km dan 1,8 km yang kedua,” tandasnya.
Simak Video “Megawati Sindir Partai Lain Dompleng Kader PDIP, Terkait Ganjar?“
[Gambas:Video 20detik]
(iws/gsp)