Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ditinggal Ibu Bekerja di Kantin KMP Tunu Pratama Jaya, Dua Bocah Banyuwangi Kini Yatim Piatu

ditinggal-ibu-bekerja-di-kantin-kmp-tunu-pratama-jaya,-dua-bocah-banyuwangi-kini-yatim-piatu
Ditinggal Ibu Bekerja di Kantin KMP Tunu Pratama Jaya, Dua Bocah Banyuwangi Kini Yatim Piatu

RADARBANYUWANGI.ID – Duka mendalam menyelimuti keluarga Elok Rumantini, salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Kamis (3/7) dini hari.

Perempuan asal Lateng Gang Belimbing, Lingkungan Sritanjung, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi itu diketahui bekerja sebagai pegawai kantin di kapal nahas tersebut.

Hingga Rabu (3/7) siang, jenazah Elok belum tiba di rumah duka. Suasana haru sudah terasa sejak pagi.

Tangis keluarga tak terbendung saat kabar duka itu sampai ke telinga mereka.

Baca Juga: 4 Orang Tewas! Kapal KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas

Yang paling menyayat hati, Elok meninggalkan dua anak perempuan yang kini menjadi yatim piatu.

Zulfa Eliza Destavianus (13) dan adiknya, Tirsya Ayudia Septiavianus (4), harus menerima kenyataan pahit kehilangan sang ibu, setelah sebelumnya juga kehilangan ayah mereka.

“Anak-anak sekarang sudah tak punya orang tua. Semoga ada yang peduli dan membantu masa depan mereka,” ujar salah satu kerabat Elok dengan mata berkaca-kaca.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami insiden tragis di perairan Gilimanuk.

Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk itu dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin hingga terbalik dan hanyut terbawa arus.

Baca Juga: Polda Jatim Turun Tangan, Operasi Besar-besaran Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Laporan dari Dermaga LCM Gilimanuk menyebutkan bahwa pada pukul 00.16 WITA, kapal sempat mengirim sinyal darurat melalui saluran Channel 17.

Namun hanya berselang tiga menit, tepat pukul 00.19 WITA, kapal mengalami black out.

Upaya penyelamatan segera dilakukan, namun kondisi ombak yang tinggi—mencapai 2,5 meter menurut BMKG—memperburuk situasi.


Page 2

Kapal KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang berada di sekitar lokasi sempat berupaya memberikan pertolongan, namun pada pukul 00.22 WITA, kapal dilaporkan telah terbalik dan hanyut ke arah selatan.

Posisi terakhir kapal terdeteksi di koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′.

Baca Juga: Bupati Ipuk Kerahkan Fasilitas Penuh Bantu Evakuasi dan Tindakan Medis Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

Kepala Seksi Keselamatan, Berlayar, Patroli, dan Penjagaan KSOP Tanjungwangi, Ni Putu Cahyani, membenarkan insiden tersebut.

Ia mengatakan bahwa kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 unit kendaraan.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi korban.

“Kondisi cuaca cukup ekstrem, dan itu sangat mempengaruhi proses evakuasi. Kami terus berupaya semaksimal mungkin,” ujarnya.

Duka mendalam masih menyelimuti keluarga korban, termasuk dua putri Elok yang kini harus menjalani hidup tanpa kehangatan seorang ibu.

Harapan pun disuarakan agar pemerintah dan masyarakat sekitar dapat memberikan uluran tangan untuk masa depan mereka. (*)

Ikuti terus berita ter-update Radar Banyuwangi di Google News.


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Duka mendalam menyelimuti keluarga Elok Rumantini, salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Kamis (3/7) dini hari.

Perempuan asal Lateng Gang Belimbing, Lingkungan Sritanjung, Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi itu diketahui bekerja sebagai pegawai kantin di kapal nahas tersebut.

Hingga Kamis (3/7) siang, jenazah Elok belum tiba di rumah duka. Suasana haru sudah terasa sejak pagi.

Tangis keluarga tak terbendung saat kabar duka itu sampai ke telinga mereka.

Baca Juga: 4 Orang Tewas! Kapal KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, DPR Minta Pemerintah Tindak Tegas

Yang paling menyayat hati, Elok meninggalkan dua anak perempuan yang kini menjadi yatim piatu.

Zulfa Eliza Destavianus (13) dan adiknya, Tirsya Ayudia Septiavianus (4), harus menerima kenyataan pahit kehilangan sang ibu, setelah sebelumnya juga kehilangan ayah mereka.

“Anak-anak sekarang sudah tak punya orang tua. Semoga ada yang peduli dan membantu masa depan mereka,” ujar salah satu kerabat Elok dengan mata berkaca-kaca.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami insiden tragis di perairan Gilimanuk.

Kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk itu dilaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin hingga terbalik dan hanyut terbawa arus.

Baca Juga: Polda Jatim Turun Tangan, Operasi Besar-besaran Cari Korban KMP Tunu Pratama Jaya

Laporan dari Dermaga LCM Gilimanuk menyebutkan bahwa pada pukul 00.16 WITA, kapal sempat mengirim sinyal darurat melalui saluran Channel 17.

Namun hanya berselang tiga menit, tepat pukul 00.19 WITA, kapal mengalami black out.

Upaya penyelamatan segera dilakukan, namun kondisi ombak yang tinggi—mencapai 2,5 meter menurut BMKG—memperburuk situasi.