RADARBANYUWANGI.ID – Dapur milik Hana Safitri, 28, warga Desa Tokelan, Kecamatan Panji, Situbondo, hangus terbakar, Minggu (20/4).
Penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 9.30 itu belum diketahui, sebab penghuni rumah bermalam di rumah saudaranya yang sakit.
Koordinator BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, kebakaran diketahui kali pertama oleh Yanto, 56, tetangga Hana Safitri.
Kebetulan Yanto sedang memperbaiki sound system di dalam musala Al-Ikhlas yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Baca Juga: Bincang Seni dan Budaya dengan Dr I Nyoman Sukerna Terkait Pendirian ISI Banyuwangi: Akan Libatkan Praktisi Mengajar, Terutama Seniman
“Saat sibuk memperbaiki soud system, mendengar suara ledakan dan kepulan asap dari bagian dapur Safitri, Pak Yanto langsung berteriak meminta tolong kepada warga,” ujar Puriyono.
Tak lama kemudian, warga setempat datang dan bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya.
Akibat kekompakan warga, api berhasil dijinakkan sebelum merembet ke bagian dalam rumah.
“Untung warga kompak hingga api bisa langsung dipadamkan meskipun tanpa petugas pemadam kebakaran,” ucap Puriyono.
Baca Juga: Kartini di Era Digital dan Tantangan Global: Perempuan, Literasi, dan Kepemimpinan Zaman
Kata dia, akibat kebakaran tersebut, Hana Safitri mengalami kerugian kurang lebih Rp 8 juta.
Sebab semua perabotan di dalam dapur banyak yang rusak. Beruntung tidak ada korban luka dan korban jiwa.
“Pemilik dapur (Hana Safitri) tidak apa-apa karena memang tidak ada di dalam rumah saat kejadian. Untuk kerugian kurang lebih Rp 8 juta,” tegas Puriyono.
Puriyo mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan anggota polsek setempat.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Dapur milik Hana Safitri, 28, warga Desa Tokelan, Kecamatan Panji, Situbondo, hangus terbakar, Minggu (20/4).
Penyebab kebakaran yang terjadi sekitar pukul 9.30 itu belum diketahui, sebab penghuni rumah bermalam di rumah saudaranya yang sakit.
Koordinator BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, kebakaran diketahui kali pertama oleh Yanto, 56, tetangga Hana Safitri.
Kebetulan Yanto sedang memperbaiki sound system di dalam musala Al-Ikhlas yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Baca Juga: Bincang Seni dan Budaya dengan Dr I Nyoman Sukerna Terkait Pendirian ISI Banyuwangi: Akan Libatkan Praktisi Mengajar, Terutama Seniman
“Saat sibuk memperbaiki soud system, mendengar suara ledakan dan kepulan asap dari bagian dapur Safitri, Pak Yanto langsung berteriak meminta tolong kepada warga,” ujar Puriyono.
Tak lama kemudian, warga setempat datang dan bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya.
Akibat kekompakan warga, api berhasil dijinakkan sebelum merembet ke bagian dalam rumah.
“Untung warga kompak hingga api bisa langsung dipadamkan meskipun tanpa petugas pemadam kebakaran,” ucap Puriyono.
Baca Juga: Kartini di Era Digital dan Tantangan Global: Perempuan, Literasi, dan Kepemimpinan Zaman
Kata dia, akibat kebakaran tersebut, Hana Safitri mengalami kerugian kurang lebih Rp 8 juta.
Sebab semua perabotan di dalam dapur banyak yang rusak. Beruntung tidak ada korban luka dan korban jiwa.
“Pemilik dapur (Hana Safitri) tidak apa-apa karena memang tidak ada di dalam rumah saat kejadian. Untuk kerugian kurang lebih Rp 8 juta,” tegas Puriyono.
Puriyo mengaku belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan anggota polsek setempat.