GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Rumah milik Sihmiyanti, 41, warga Dusun Sidomukti, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran terbakar pada Rabu (10/1) malam. Api yang membakar rumah itu diduga dari lilin yang menyambar kasur di dalam kamar.
Saat kejadian itu, Sihmiyanti meletakkan jenang weton beralaskan nampan plastik di kamar rumahnya. Karena lampu mati, korban menyalakan lilin di nampan itu. “Nampan untuk jenang weton saya taruh di atas kasur,” terang Sihmiyanti.
Pada malam hari, jelas dia, tiba-tiba lampu di kamar yang dibuat tempat jenang weton itu mendadak mati dan tidak bisa dihidupkan. “Untuk menerangi jenang weton, saya menyalakan lilin di atas nampan dekat jenang weton itu,” katanya.
Selama menyalakan lilin itu, ibu dua anak itu tidak memeriksa kondisi kamar. Sekitar pukul 23.00, korban terbangun dan melihat di kamar belakang terbakar. “Api di kamar belakang, tempat menaruh jenang weton sudah besar, saya terbangun setelah mencium bau terbakar,” terangnya.
Melihat api yang membakar kamar rumahnya, Sihmiyanti berteriak minta tolong pada tetangga. Warga yang mendengar teriakan itu berdatangan dan membantu memadamkan api dengan alat seadanya. “Beruntung masih ada tetangga yang terbangun,” katanya.
Baca Juga: Banyak Warga Ingin Mengasuh Bayi, Tapi Bayi Berkelamin Laki-Laki Tersebut Meninggal Dunia di Ruang NICU RSUD Genteng
Sejumlah warga, jelas dia, berusaha mengeluarkan benda-benda yang masih bisa diselamatkan. Sihmiyanti mengeluarkan sepeda motor yang diparkir di garasi rumah. “Beberapa perabotan seperti kursi dan meja di ruang tamu masih selamat,” ungkapnya.
Meski banyak barang perabotan yang berhasil diselamatkan, Sihmiyati menyebut banyak barang berharga miliknya yang tidak bias diselamatkan dan terbakar. “Ijazah, buku nikah, STNK, BPKB, buku tabungan, ranjang, kasur, dan lemari habis terbakar,” terangnya.
Ditanya penyebab kebakaran, Sihmiyanti memperkirakan api dari lilin yang ditaruh di nampan dekat jenang weton yang ditaruh di atas kasur. “Mungkin lilin guling dan apinya membakar kasur,” cetusnya.
Kepala Dusun Sidomukti, Suwaji, menyampaikan saat kebakaran warga ingin memanggil bantuan dari petugas pemadam kebakaran (damkar). Tapi, lupa nomor kontaknya. “Warga fokus memadamkan api agar tidak merambat ke rumah lain,” ungkapnya.
Sekitar satu jam setelah kebakaran, upaya warga untuk memadamkan api itu membuahkan hasil. Api yang membakar rumah Sihmiyati itu berhasil diselamatkan. “Sebagian besar rumahnya habis terbakar, kerugian material diperkirakan sampai Rp 70 juta,” katanya.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng