Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

DKP Tambah Lima Unit Motor Bak Sampah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dkpBANYUWANGI – Lima unit motor bak sampah untuk membantu pesapon Banyuwangi tiba di Banyuwangi. Keberadaan lima motor bak ini untuk menambah tiga armada yang ada sebelumnya. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Drs. H. Arief Setiawan menjelaskan, keberadaan delapan unit motor bak sampah ini untuk mendukung program Banyuwangi bersih. Sehingga diharapkan dengan penambahan armada ini para pesapon yang ketika membersihkan ruas jalan dapat langsung menaruhnya di bak motor tersebut.

Rencananya, lima unit roda tiga bak sampah ini akan dibagi dua fungsi, yaitu 3 unit bidang kebersihan dan dua unit untuk bidang pertamanan. “Kendaraan untuk bidang pertamanan ini kita lengkapi dengan tendon mini dan selang penyemprot. Kendaraan ini diharapkan bisa membantu DKP untuk menyiram tanam yang sulit dijangkau mobil besar,’ ujarnya. Arief menambahkan, setiap hari sampah yang dihasilkan di Banyuwangi ini mencapai 492 meter kubik. Untuk mengangkat sampah sebanyak itu, DKP rotasi armadanya dua kali sehari.

“Dengan demikian keberadaan lima unit motor bak sampah ini diharapkan sedikit banyak membantu petugas kebersihan,” jelasnya. Saat ini, imbuh dia, DKP sangat fokus terhadap program yang diusung Bupati Abdullah Azwar Anas, yaitu Banyuwangi bebas dari sampah. Program ini paling tidak pada tahun 2014 sudah teralisasi. Maka dari itu, DKP selalu membuat terobosan- terobosan agar program itu bisa dilaksanakan. Luasnya Kabupaten Banyuwangi membutuhkan langkah tepat untuk menyukseskan Banyuwangi bebas dari sampah.

Salah satu, cara yang getol dilakukan oleh DKP adalah mencari dan mengumpulkan para kader dasawisma untuk turut berpartisipasi dalam program ini. Mereka diberikan pengertian tentang pemilihan sampah. Dengan begitu, sampah yang dikeluarkan masing-masing rumah tangga, harus dipilah oleh warga yang membuang sampah. Misalnya sampah kering, diletakkan tersendiri begitu juga dengan sampah basah, beri tempat khusus .Sampah basah dikelola menjadi pupuk, sementara yang kering bisa dikembangkan menjadi bahan daur ulang yang bisa dimanfaatkan.

Misalkan, bungkus detergen bisa dibuat topi, tas. Lalu, bekas sedotan plastik bisa dibuat bunga hias atau lainnya. “Dengan begitu sampah tidak akan menggunung, perlahan tapi pasti Banyuwangi Merdeka dari Sampah akan bisa tercapai,” kata Arief. Sekadar diketahui, saat ini DKP punya sembilan armada truk sampah untuk membuang sampah sebanyak itu.

Oleh sebab itu, untuk mengurangi volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA), DKP melaksanakan program pemilahan sampah melalui kader lingkungannya. Kader tersebut, kata Arief, telah berhasil memilah sampah organik sekitar 934,50 kg per bulan. Sedangkan pada Januari 2012, produksi sampah anorganik Banyuwangi mencapai 99,43 meterkubik setiap harinya, atau 2,982,79 meter kubik setiap bulan. (radar)