Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dosen FISIP Universitas Brawijaya Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital UMKM Purna PMI di Desa Tamanagung Banyuwangi – Radar Banyuwangi

dosen-fisip-universitas-brawijaya-dorong-optimalisasi-ekonomi-digital-umkm-purna-pmi-di-desa-tamanagung-banyuwangi-–-radar-banyuwangi
Dosen FISIP Universitas Brawijaya Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital UMKM Purna PMI di Desa Tamanagung Banyuwangi – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.idDalam upaya meningkatkan kesejahteraan purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Banyuwangi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) menggelar pengabdian masyarakat (pengmas) bertajuk ”Branding, Marketing, dan Optimalisasi Ekonomi Digital UMKM Purna PMI Kabupaten Banyuwangi”. Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, pada Rabu (22/5).

Sebanyak 20 purna PMI mengikuti sosialisasi yang digelar FISIP UB bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Perindustrian (Disnakertransperin) Banyuwangi tersebut. Kegiatan pengmas tersebut diketuai oleh dosen Ilmu Politik FISIP UB Ahmad Hasan Ubaid SIP MIP.

Hasan mengatakan, pengmas kali ini bertujuan untuk membantu memberikan opsi kepada purna PMI untuk mendirikan usaha mandiri di kampung halaman melalui strategi optimalisasi ekonomi digital. Hal ini juga bertujuan untuk mengatasi permasalahan purna PMI yang kesulitan mencari pekerjaan ketika kembali ke daerah asalnya.

”Kegiatan diawali dengan pengenalan tentang branding, marketing, dan optimalisasi ekonomi digital UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital oleh Suryaning Bawono SE MSi. Agar kegiatan menjadi lebih terapan, pemateri juga melakukan praktik secara langsung,” ujar Hasan.

Melalui kegiatan tersebut, peserta juga diajak berdiskusi interaktif tentang keuntungan dan hambatan menggunakan platform digital dalam pengembangan usaha mereka. Pelaksanaan pengmas tersebut diharapkan berkontribusi dalam peningkatan digitalisasi ekonomi di Banyuwangi.

Menurut Hasan, berwirausaha menjadi opsi paling umum yang dipilih oleh purna PMI dalam rangka mempertahankan ketahanan ekonomi. Terutama setelah masa kontrak berakhir.

Di Indonesia sendiri kewirausahaan untuk purna PMI masih di angka 3,1 persen, jauh di bawah jika dibandingkan dengan purna PMI di negara lain yang mencapai angka 14 persen (Wahyudi dkk, 2022).

”Melalui kegiatan ini ini, para purna PMI yang mempunyai usaha di Banyuwangi diharapkan dapat mengembangkan usaha mereka di tengah era digital seperti sekarang,” tandas Hasan. (tar/sgt/c1)