Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Desa di Songgon Kekurangan Air Bersih

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

duaKerusakan Akibat Banjir Bandang

SONGGON – Banjir bandang yang melalui tiga sungai, yaitu Sungai Gumarang, Kumbo, dan Badeng, di dua desa di Kecamatan Songgon, benar-benar dahsyat. Betapa tidak, banyak fasilitas umum rusak berat akibat bencana alam tersebut. Sebuah jembatan di belakang Pasar Sumberarum hancur berantakan diterjang banjir yang terjadi pukul 03.00 Senin lalu (15/7) itu. Selain itu, sebuah jembatan di Dusun Pasar juga retak.

Padahal, jembatan tersebut merupakan satu-satunya jalan penghubung  menuju Dusun Bejong dan Lider di kawasan Perkebunan Bayu Kidul. Banjir tersebut juga membuat banyak warga—khususnya yang mengelola lahan di pinggir sungai—terpaksa menanggung rugi besar. Lahan pertanian dan perkebunan di sepanjang sisi sungai rusak gara-gara musibah tersebut.

Banjir tersebut juga merusak pipa saluran air bersih yang dipasang di tepi aliran sungai. Tak pelak, ratusan warga sebagai pelanggan air bersih terancam kekurangan pasokan air. ‘’Pipa rusak bahkan hilang. Tanaman seladah habis akibat banjir,” ujar Kepala Desa Sumberarum, Supriyono, kemarin. Kerusakan pipa itu membuat ratusan warga tidak bisa menggunakan air bersih.

Ada sekitar 300 kepala keluarga (KK) yang sementara waktu tidak bisa menikmati layanan air bersih ‘’Ratusan warga sementara ti dak bisa mendapat air bersih,’’ katanya. Pipa air bersih yang rusak dan hilang itu mengalirkan air dari mata air Kumbo di lereng Gunung Raung. Sampai ke marin, pengguna air bersih ma sih terganggu. “Tandon juga rusak. Tapi, yang paling fa tal adalah kerusakan pipa,” te rangnya.

Nasib serupa juga dialami war ga yang tinggal di Desa Sumberbulu. Ratusan warga juga tidak bisa menggunakan air bersih sebagaimana biasa. ‘’Pelanggan air bersih yang terkena dampak bencana tersebut berada di dua dusun, yakni Krajan dan Sumberagung,” ungkap ke pala desa setempat, Sarengat. Dua dusun itu terdiri atas 15 RT. Tiap RT dihuni rata-rata sekitar 35 kepala keluarga (KK).

“Tinggal kalikan saja. Sekitar 500 pelanggan tidak bisa m enikmati air bersih akibat pipa rusak,” ungkap Sarengat kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pipa saluran air yang rusak diterjang banjir itu berdiameter 3 dim. Padahal, pipa tersebut berbahan dasar besi. “Panjang pipa yang rusak sekitar 700 me ter. Itu dikalikan dua, jadi se kitar 1.400 meter yang rusak,” katanya.

Saluran pipa air bersih itu dibangun berkat gelontoran dana dari pemerintah provinsi. Yang satunya merupakan bantuan PNPM Mandiri. ‘’Baik pipa bersih bantuan PNPMmaupun yang bantuan dari provinsi tahun 2009 itu samasama rusak,’’ paparnya. Sarengat memprediksi, ke ru gian akibat bencana alam ter sebut mencapai ratusan juta. “Kalau saya prediksi, ke ru giannya sekitar Rp 400 juta,” se butnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang terjadi di se jumlah sungai yang mengalir dari mata air Gunung Raung di Kecamatan Songgon. Bencana alam tersebut merusak lahan yang ditumbuhi aneka tanaman di sisi sungai tersebut. Selain itu, banjir bandang tersebut juga meruntuhkan sebuah jem batan. Banjir hebat tersebut terjadi di tiga sungai, yaitu Sungai Gumarang di Desa Sumberarum, Kali Badeng dan Sungai Kumbo di Desa Sumberbulu.

Musibah mengerikan itu berlangsung saat hujan de ras. Lahan pertanian dan per kebunan porak-poranda diterjang banjir. Selain itu, sebuah jembatan yang dibangun atas swadaya masyarakat, tepatnya di belakang pasar Desa Sumber arum, ambrol. Sementara itu, terkait bencana alam tersebut, ke marin Wakil Bu pati Yusuf Wi dyatmoko dan Sekkab Sla met Kariyono me ngunjungi lo kasi banjir di Desa Sumber Arum, Kecamatan Song gon. Rom bongan wabup mengunjungi dua lokasi. ”Pemkab akan se gera me-recovery kerusakan fa silitas umum melalui PAK 2013 dan APBD 2014,” kata Sek kab Sla met Karyono di sela meninjau lo kasi banjir kemarin. (radar)