Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Peziarah Terluka

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Abaikan Peringatan, Tertimpa Tembok

BANYUWANGI – Gara-gara mengabaikan peringatan agar tidak memasuki gedung utama kompleks makam Datuk Ibrahim, dua peziarah asal Situbondo terluka. Dua peziarah itu tertimpa reruntuhan tembok bangunan yang tengah direnovasi. Kompleks makam Datuk Ibrahim yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi, memang tengah direnovasi sejak beberapa waktu lalu. Sebab, beberapa bagian bangunan yang diperkirakan telah be rusia lebih dari 200 tahun itu sudah mulai lapuk.

Sekitar pukul 11.00 Minggu (27/10) lalu, rombongan peziarah asal Situbondo datang ke kompleks makam yang di keramatkan warga tersebut. Para pekerja proyek sebenarnya sudah mengingatkan rombongan peziarah tersebut agar mereka tidak memasuki gedung utama. Tidak hanya itu, beberapa tulisan peringatan yang menginstruksikan pengunjung agar tidak memasuki gedung utama juga telah dipasang di lokasi. Sayang, beberapa anggota rombongan peziarah asal Situbondo itu tidak mengindahkan instruksi tersebut.

Peristiwa nahas pun terjadi. Tembok sebelah utara makam Datuk Ibrahim runtuh. Sialnya, reruntuhan tembok itu menimpa dua pengunjung tersebut. Dikonfirmasi di kompleks makam Datuk Ibrahim kemarin (28/10), Hendri, kepala tukang yang menangani renovasi bangunan tersebut, membenarkan kabar terjadinya peristiwa yang menyebabkan dua peziarah terluka tersebut. “Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 kemarin (Minggu). Ke betulan saat itu para pekerja tengah beristirahat,” ujarnya.

Hendri menambahkan, setiap kali peziarah datang, para pekerja selalu memperingatkan agar mereka tidak memasuki kawasan yang tengah diperbaiki. Tidak hanya itu, sejumlah tulisan “Selain Pekerja Dilarang Memasuki Kawasan yang Diperbaiki” juga sudah dipasang. “Tetapi kadang peringatan itu tidak dihiraukan. Para pengunjung yang datang dari luar daerah kebanyakan beralasan kurang mantep kalau tidak masuk gedung utama, tempat makam datuk. Akhirnya ya seperti ini (dua pengunjung tertimpa reruntuhan tembok),” sesalnya.

Meski demikian, imbuh Hendri, pihak pelaksana pekerjaan bersedia menanggung biaya perawatan dua korban yang tertimpa reruntuhan tembok tersebut. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, kedua korban diperbolehkan pulang ke daerah asalnya diantar pihak pelaksana proyek. “Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak pelaksana dan korban menganggap peristiwa ter sebut sebagai musibah,” pungkasnya. (radar)