Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua PSSI Sama-sama Ngotot Ikut Kongres

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Dualisme kepengurusan PSSI Banyuwangi dan Persewangi bisa saja bakal mencapai klimaks dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta 17 Maret mendatang. Hal itu menyusul keberangkatan dua kubu organisasi yang menangani cabang sepak bola di Banyuwangi itu dalam musyawarah yang akan menentukan nasib PSSI ke depan tersebut. PSSI Banyuwangi hasil muscab Atlanta mengirim dua utusan, yakni Ahmad Taufik dan Fauzi. Sementara itu, PSSI hasil muscab Hotel Jajag mengirim dua utusan, yakni Hari Wijaya dan Andik Purwanto.

Dihubungi koran ini kemarin, Ketua Persewangi sekaligus penasihat PSSI hasil muscab Atlanta, Nanang Nur Ahmadi menyatakan, sudah ada utusan yang berangkat ke Jakarta. Mereka adalah Ahmad Taufik dan Fauzi. “Saya berikan mandat sebagai voter kepada Taufik,” katanya. Nanang mengaku tidak bisa bertolak menuju Ibu Kota karena alasan keluarga. Ketua MWCNU Rogojampi itu menyatakan dirinya terhadang acara keluarga, yakni selamatan 40 hari almarhum ayahnya hari ini (16/3).

Sementara itu, Hari Wijaya dan Andik dari kubu PSSI hasil muscab Hotel Surya Jajag diutus ketuanya, Mohamad Kayun Rosyid Sholeh. Kayun menuturkan, keduanya diputuskan menjadi wakil PSSI Banyuwangi dan Persewangi. Kubu Kayun menyatakan optimistis bahwa delegasinya akan memberikan kontribusi dalam kongres tersebut. Apalagi, dia menyatakan sudah mengantongi mandat dan restu dari PSSI Jawa Timur. “Kita siap bawa misi perubahan di sana. Mandat dan administrasi lain sudah dikantongi sebagai bekal dalam kongres nanti,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Organisasi PSSI Jawa Timur, Amir Burhanudin mengatakan, hasil verifikasi yang dilakukan Exco dan pengurus PSSI pusat menyatakan bahwa kepengurusan PSSI Jawa Timur versi dirinya yang diakui dalam kongres Itu sekaligus mengukuhkan kembali proses dan legitimasi yang pernah dilakukan PSSI Jawa Timur di bawah La Nyalla Mattaliti. Amir juga menyebut, SK pembekuan dan penetapan pengurus sudah dinyatakan legal. Itu seolah mempertegas bahwa perwakilan yang sah adalah yang SK-nya ditandatangani La Nyalla Mattaliti.

Sekadar diketahui, dualisme kepengurusan PSSI Banyuwangi diawali pencabutan mandat oleh klub terhadap kepengurusan PSSI ku bu Ahmad Taufik. Mosi itu di respons Pengprov PSSI Jawa Timur dengan menurunkan SK pembekuan dan menunjuk karteker. Kemudian, muscab di Hotel Surya Jajag memutuskan Mohamad Kayun Rasyid sebagai ketua. Hal itu ditolak PSSI kubu Ahmad Taufik. Dia menganggap proses tersebut ilegal. Sebab, ke pengurusan PSSI Jawa Timur sudah dibekukan PSSI-nya Djohar Arifi n. (radar)