Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Duduk Paling Depan, MR Tergolong Siswa ”Istimewa”

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RADAR GENTENG – Wali kelas IV SDN 4 Sumberagung, Anik Widayanti menyampaikan, MR termasuk siswa yang ”diistimewakan” di kelas. Di mata guru, bocah berusia 11 tahun tersebut dianggap lambat dalam menerima pelajaran. ”Sudah kelas IV belum lancar membaca,” ujar Anik seraya menyebut ada tiga siswa di sekolah setempat yang diperlakukan istimewa oleh guru.

Selain itu, bocah yang setiap hari duduk di bangku paling depan tersebut rupanya punya mood yang mudah berubah. ”Kalau mood-nya sedang jelek marah-marah, pernah sampai membalikkan meja. Semua temannya tahu soal ini,” beber Anik.

Meski begitu, masih kata dia, MR sejatinya anak yang ceria. Dia tergolong siswa yang punya banyak teman di sekolah. ”Kesehariannya juga berbaur dengan (siswa) yang lain,” kata Anik.

MR setiap hari ke sekolah diantar kakaknya, Nur Rohim, 25. Begitu tiba di sekolah, MR langsung mendatangi gurunya. Anak tersebut menyampaikan punya cerita yang perlu diketahui wali kelasnya. ”Bu, saya mau cerita,” ujar Anik menirukan perkataan MR.

Anik menyebut MR kerap bercerita tentang keluarganya. Malahan, pernah menceritakan kalau selama ini sering dimarahi oleh ibunya. Cerita tersebut juga disampaikan pada teman-temannya. ”Hampir setiap hari selalu ada yang diceritakan,” ungkapnya.

Dari kedekatan itulah, Anik mengetahui seluk-beluk kehidupan salah satu siswanya yang sudah ditinggal mati oleh bapaknya sejak duduk di bangku kelas II SD. ”Sering tidak masuk sekolah karena membantu ibunya mencari kayu dan empon-empon,” kata Anik. (sas/abi/c1)

RADAR GENTENG – Wali kelas IV SDN 4 Sumberagung, Anik Widayanti menyampaikan, MR termasuk siswa yang ”diistimewakan” di kelas. Di mata guru, bocah berusia 11 tahun tersebut dianggap lambat dalam menerima pelajaran. ”Sudah kelas IV belum lancar membaca,” ujar Anik seraya menyebut ada tiga siswa di sekolah setempat yang diperlakukan istimewa oleh guru.

Selain itu, bocah yang setiap hari duduk di bangku paling depan tersebut rupanya punya mood yang mudah berubah. ”Kalau mood-nya sedang jelek marah-marah, pernah sampai membalikkan meja. Semua temannya tahu soal ini,” beber Anik.

Meski begitu, masih kata dia, MR sejatinya anak yang ceria. Dia tergolong siswa yang punya banyak teman di sekolah. ”Kesehariannya juga berbaur dengan (siswa) yang lain,” kata Anik.

MR setiap hari ke sekolah diantar kakaknya, Nur Rohim, 25. Begitu tiba di sekolah, MR langsung mendatangi gurunya. Anak tersebut menyampaikan punya cerita yang perlu diketahui wali kelasnya. ”Bu, saya mau cerita,” ujar Anik menirukan perkataan MR.

Anik menyebut MR kerap bercerita tentang keluarganya. Malahan, pernah menceritakan kalau selama ini sering dimarahi oleh ibunya. Cerita tersebut juga disampaikan pada teman-temannya. ”Hampir setiap hari selalu ada yang diceritakan,” ungkapnya.

Dari kedekatan itulah, Anik mengetahui seluk-beluk kehidupan salah satu siswanya yang sudah ditinggal mati oleh bapaknya sejak duduk di bangku kelas II SD. ”Sering tidak masuk sekolah karena membantu ibunya mencari kayu dan empon-empon,” kata Anik. (sas/abi/c1)

source