RadarBanyuwangi.id – Pemerintah mengungkap bahwa lonjakan arus mudik dengan kereta api sudah terasa sejak H-10 Lebaran 2025.
Penyebab utamanya adalah kebijakan work from anywhere (WFA) yang memungkinkan masyarakat pulang kampung lebih awal.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyebut kebijakan WFA memberi dampak signifikan terhadap pergerakan pemudik tahun ini.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Kapolresta Beserta Bhayangkari Cabang Kota Banyuwangi Bagikan Bingkisan kepada Personel Pengamanan Operasi Ketupat Semeru 2025
Hal itu ia sampaikan saat meninjau arus mudik Lebaran di Stasiun Gambir bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Sabtu (29/3).
“Arus mudik menggunakan kereta api mulai terasa sejak H-10, salah satu faktornya karena banyak masyarakat yang sudah bisa bekerja dari mana saja,” ujar Pratikno.
Puncak kepadatan mudik sendiri terjadi pada Jumat (28/3), seiring dengan berakhirnya periode WFA bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 2 Tahun 2025.
Baca Juga: Penikmat Batagor Wajib Tahu! Ini Kadungan Omega-3 Pada Bakso Tahu Goreng Ikan Tengiri yang Populer Itu
Surat edaran tersebut mengizinkan ASN bekerja dari mana saja pada 24-27 Maret 2025, yang dimanfaatkan banyak orang untuk mudik lebih awal.
Dalam kesempatan itu, Pratikno juga mengapresiasi layanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang semakin canggih, mulai dari tiket online, face recognition untuk check-in, hingga kemudahan pemesanan tiket yang membuat perjalanan lebih nyaman.
Namun, ia mengingatkan KAI untuk tetap waspada terhadap lonjakan penumpang saat arus balik.
Baca Juga: Kapolresta Banyuwangi Tinjau ASDP Ketapang untuk Pastikan Situasi Terkait Penutupan Sementara Pelabuhan
“Harapannya, arus balik nanti bisa terdistribusi merata agar tidak terjadi penumpukan pada hari tertentu,” tegasnya. (*)