detik.com
Sebanyak 26 orang awak kapal atau Anak Buah Kapal (ABK) korban kapal Anugerah Indah 18 yang meledak dan terbakar di perairan Lombok NTB berhasil dievakuasi. Mereka dievakuasi ke perairan Muncar Banyuwangi.
Satu orang ABK meninggal, 7 lainnya luka berat, dan 18 ABK mengalami luka ringan. Jenazah ABK yang telah ditemukan langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD Blambangan Banyuwangi.
Sementara 7 orang yang luka berat dilarikan ke IGD RSUD Blambangan, sedangkan 18 orang lainnya masih berada di Kapal Motor (KM) Victory yang telah melakukan pertolongan pada saat kapal terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilman Setiadi (23), salah satu ABK yang menjadi korban kapal ikan meledak itu mengaku sempat terombang-ambing di laut selama 4 hari dengan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Dia sebutkan 7 orang rekannya yang mengalami luka berat sebagian besar tubuhnya melepuh dan gosong.
“Kami ditolong dengan kapal nelayan juga dari Pekalongan yang sandar di Muncar dan 4 hari baru sampai Muncar ini,” jelas Ilman, Sabtu (11/10/2025).
Sebagian besar korban yang mengalami luka bakar adalah ABK yang bertugas di kamar mesin, sedangkan ABK lainnya yang selamat dengan luka ringan adalah ABK pencari ikan yang berada di atas dek kapal dan merasakan getaran saat kapal meledak.
“Yang terluka berat yang mengurus mesin, dan yang duduk di dekat kamar mesin. Sementara yang duduknya jauh merasakan getaran,” tambahnya.
Menurut Ilman, kapal Anugerah Indah 18 merupakan kapal pencari ikan asal Pekalongan yang rencananya akan berlayar selama 6 bulan hingga Desember. Namun, baru berlayar pada Sabtu pekan lalu kapal itu terbakar dan meledak.
“6 bulan mau berlayar mencari ikan tapi baru Sabtu lalu sampai Muncar sudah tenggelam,” kata Ilman.
Ilman menegaskan, seluruh ABK selamat sudah berada di Muncar dan masih menunggu mekanisme pemulangan dari pihak pemilik kapal. Sementara yang mengalami luka berat saat ini sudah dalam penanganan di RSUD Blambangan.
“Seluruh ABK Selamat sudah aman sekarang, 1 meninggal sudah di Blambangan dan yang 7 dirawat,” tegasnya.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi, Kompol Wahyudi mengatakan para korban saat ini telah berada di Banyuwangi. Termasuk di antaranya 7 korban yang mengalami luka berat.
“Tujuh orang luka berat dan satu orang meninggal dunia saat ini berada di RSUD Blambangan. Saat ini kami masih melakukan pendataan para korban,” pungkas Wahyudi.

(dpe/abq)