The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Anak Perlu Mendapat Perlindungan Hukum

PEDULI ANAK: Maria Ulfa (left) menerima cenderamata dari Ny. Dani Azwar Anas.
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
PEDULI ANAK: Maria Ulfa (left) menerima cenderamata dari Ny. Dani Azwar Anas.

BANYUWANGI – Ratusan kaum perempuan dari organisasi perempuan se-Banyuwangi kemarin bertemu Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Maria Ulfa, di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Mereka mengikuti dialog upaya perlindungan perempuan dan anak yang digelar Tim Penggerak PKK Banyuwangi. Dialog itu diikuti Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan sejumlah istri pejabat teras Pemkab Banyuwangi.

Director Exciter Global Peace Festival Indonesian Foundation (GPIF), Nadia Pratiwi Tarigan, juga hadir dalam dialog tersebut. Di hadapan kaum perempuan Banyuwangi, Maria Ulfa menyatakan bahwa undang-undang perlindungan anak sangat penting. Yang dimaksud anak di sini adalah sejak dalam kandungan sampai 18 year. “Mereka perlu mendapat perlindungan dan pendampingan. Especially, saat ini banyak kasus kekerasan terhadap anak,He said.

Anak sering menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (domestic violence), kekerasan di lingkungan tempat tinggal, dan kekerasan di sekolah. “Belajar dari kasus tersebut, saat ini sudah saatnya anak-anak mendapat perlindungan hukum,” tutur Maria Ulfa. Nadia Pratiwi Tarigan menambahkan, perlu lembaga formal dalam mencegah tindak kekerasan di sekolah, rumah tangga, and environment.

Lem- baga itu bertugas mendidik para ibu-ibu agar memberikan contoh yang baik kepada keluarga dan lingkungan masing- respectively. “Dengan begitu, kasus kekerasan terhadap anak bisa dicegah sejak dini,” ujar Nadia. Dhani Azwar Anas mengatakan, PKK kabupaten Banyuwangi sudah membuka sekolah cinta keluarga. Lembaga itu diberi nama Sekolah Keluarga Sakinah. Lembaga itu didirikan PKK dan be- kerja sama dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ibrahimy dan Universitas Islam Negeri (UIN) Poor. “Sekolah ini akan dimulai Oktober mendatang. Mereka rata- rata para kader PKK,” ujar Dhani. (radar)