RADARBANYUWANGI.ID – Upaya pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang memasuki hari keempat membuahkan hasil.
Satu jenazah berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di perairan Selat Bali, Minggu (6/7) pagi sekitar pukul 10.14 WIB.
Jenazah terduga korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan oleh KRI Fanildo yang sebelumnya bertugas melakukan survei bawah air.
“Sebenarnya KRI Fanildo ditugaskan untuk survey atau melakukan penggambaran bawah laut. Namun saat bertugas, mereka justru mendeteksi keberadaan jenazah,” kata Komandan Guspurla Koarmada II Laksamana Perrtama Endra Hartono.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Intensifkan Trauma Healing bagi Korban dan Keluarga KMP Tunu Pratama Jaya
Menindaklanjuti temuan tersebut, KRI Fanildo segera menghubungi KRI Tongkol untuk mengevakuasi jenazah.
Proses evakuasi berjalan cepat, dan jenazah dibawa ke Pelabuhan Pusri sebelum akhirnya diantarkan ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Jenazah ditemukan mengambang dalam posisi tengkurap di laut, berjarak sekitar 5,7 sampe 6 mil laut ke arah selatan dari titik hilangnya kapal KMP Tuna Pratama Jaya. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan kaos biru dan celana pendek, tanpa identitas, dompet, atau barang pribadi lainnya,” jelas Endra.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Eko Suyatno, mengatakan adanya penyerahan jenazah dari Sub Satgas Laut kepada pihaknya di pelabuhan Pusri.
Baca Juga: Istri Hamil Ikut Berlayar, Kini Hilang di Laut: Keluarga Korban KMP Tunu Tabur Bunga di Ketapang
“Setelah serah terima, jenazah langsung kami serahkan ke tim dokter polisi (Dokpol) untuk proses identifikasi. Ini merupakan kemajuan yang signifikan dalam upaya pencarian hari ini,” ujarnya.
Eko menegaskan, pencarian akan tetap dilanjutkan baik di permukaan maupun melalui penyelaman.
“Kami tetap melakukan pencarian untuk menemukan korban lainnya baik di atas laut maupun dengan penyelaman untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” tambahnya.
Baca Juga: Terungkap! Ada 39 Nama Tak Tercatat di Manifes KMP Tunu, Identifikasi Perlu Tes DNA
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Upaya pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang memasuki hari keempat membuahkan hasil.
Satu jenazah berjenis kelamin laki-laki ditemukan mengambang di perairan Selat Bali, Minggu (6/7) pagi sekitar pukul 10.14 WIB.
Jenazah terduga korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan oleh KRI Fanildo yang sebelumnya bertugas melakukan survei bawah air.
“Sebenarnya KRI Fanildo ditugaskan untuk survey atau melakukan penggambaran bawah laut. Namun saat bertugas, mereka justru mendeteksi keberadaan jenazah,” kata Komandan Guspurla Koarmada II Laksamana Perrtama Endra Hartono.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Intensifkan Trauma Healing bagi Korban dan Keluarga KMP Tunu Pratama Jaya
Menindaklanjuti temuan tersebut, KRI Fanildo segera menghubungi KRI Tongkol untuk mengevakuasi jenazah.
Proses evakuasi berjalan cepat, dan jenazah dibawa ke Pelabuhan Pusri sebelum akhirnya diantarkan ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Jenazah ditemukan mengambang dalam posisi tengkurap di laut, berjarak sekitar 5,7 sampe 6 mil laut ke arah selatan dari titik hilangnya kapal KMP Tuna Pratama Jaya. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan kaos biru dan celana pendek, tanpa identitas, dompet, atau barang pribadi lainnya,” jelas Endra.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Eko Suyatno, mengatakan adanya penyerahan jenazah dari Sub Satgas Laut kepada pihaknya di pelabuhan Pusri.
Baca Juga: Istri Hamil Ikut Berlayar, Kini Hilang di Laut: Keluarga Korban KMP Tunu Tabur Bunga di Ketapang
“Setelah serah terima, jenazah langsung kami serahkan ke tim dokter polisi (Dokpol) untuk proses identifikasi. Ini merupakan kemajuan yang signifikan dalam upaya pencarian hari ini,” ujarnya.
Eko menegaskan, pencarian akan tetap dilanjutkan baik di permukaan maupun melalui penyelaman.
“Kami tetap melakukan pencarian untuk menemukan korban lainnya baik di atas laut maupun dengan penyelaman untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” tambahnya.
Baca Juga: Terungkap! Ada 39 Nama Tak Tercatat di Manifes KMP Tunu, Identifikasi Perlu Tes DNA