Desak Perusahaan Tanggung Semua
MUNCAR – The explosion of the boiler machine belonging to PT. Pacii c Harvest di Dusun Duwaraan, Kedungrejo village, Muncar District, membawa duka mendalam bagi keluarga korban. Understood, kejadian itu mengakibatkan tujuh pekerja terluka parah. Now, pihak keluarga korban hanya berharap agar perusahaan bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan.
Seperti disampaikan salah satu keluarga korban kemarin (7/3). According to him, rata-rata para korban adalah warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Selama bekerja di pabrik pengalengan ikan di Muncar itu, mereka hanya mendapat upah Rp 18 thousand per day.
Laki-laki yang enggan namanya dikorankan itu berharap, perusahaan bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan para korban. “Kami sangat berharap, pihak perusahaan (PT. Pacific Harvest) bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan," he said.
Jangan separo dibebankan kepada keluarga. "Frank, kami tidak mampu menanggung biaya perawatan keluarga kami yang menjadi korban ledakan mesin boiler itu," he complained. Meanwhile, sehari pascaledakan, tepatnya Selasa sore (6/3), tim Laboratorium Forensik (Labfor) cabang Surabaya “turun gunung”.
Tim Polda Jatim itu melakukan penyelidikan di pabrik PT. Pacific Harvest, Muncar. Goal, untuk mengetahui penyebab pasti kejadian yang menggegerkan warga tersebut. “Tim Labfor Surabaya akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan itu. But, hasil (research)-nya tidak bisa diketahui dalam waktu dekat,” terang Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Eka, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya Selasa siang.
Previously reported, kecelakaan kerja terjadi di PT. Pacific Harvest, around 15.00, Monday (5/3) then. Mesin boiler di pabrik pengalengan ikan itu tiba-tiba meledak. Tujuh pekerja menjadi korban. Tubuh mereka melepuh. Di antara korban adalah Yatmo, Ponidi, Kasiati, dan Yadi. Saking parahnya luka mereka, tiga korban dilarikan ke RS Syaiful Anwar, Poor. (radar)
