The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

ODGJ with sickle is detained by the police, Damaging the Gema Wisata Monument, Once threatened to slash residents

odgj-with sickles-arrested-by-police,-destroying-tugu-echo-tourism,-ever-threatened-to-stab-a resident
ODGJ with sickle is detained by the police, Damaging the Gema Wisata Monument, Once threatened to slash residents

RadarBanyuwangi.id – Masih ingat dengan Sariyono, 55, People with Mental Disorders (ODGJ) origin of Parastembok Village, Jambewangi Village, Kecamatan Sempu yang meresahkan warga Kota Genteng karena berkeliaran sambil membawa celurit?

Lelaki paro baya itu diamankan oleh anggota Polsek Sempu karena karena merusak fasilitas umum (fasum) berupa patung Gema Wisata di Dusun Tegalyasan, Tegalarum village, Sempu Kecamatan District, Monday (28/10). “Sekitar pukul 09.30, kami dapat laporan dari warga ada orang memukul-mukul Tugu Gema Wisata pakai batu,” ujar staf Desa Tegalarum, Bagus Prabowo.

From that report, Bagus bersama perangkat desa lain mendatangi lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari kantor Desa Tegalarum. “Kami membawa bapak ini (Sariyono) ke kantor desa dan lapor ke polsek," he said.

Sempu Police Chief, AKP Nanang Wardhana menjelaskan, ODGJ selama ini kerap meresahkan warga. Selain sering merusak fasum berupa baliho dan patung atau tugu, juga kerap menakuti warga karena membawa senjata tajam. “From information from residents, prang ini memang kerap meresahkan,He said.

Mantan Kanit Lantas Polsek Genteng ini mengatakan, saat dibawa ke kantor desa itu, ODGJ ini membawa senjata tajam jenis celurit dengan dimasukkan ke karung. “Celurit kita amankan, orang ini yang pernah keliling di wilayah Genteng sambil membawa celurit," he explained.

Nanang mengaku berkoordinasi dengan petugas medis dari Puskesmas Sempu untuk melakukan pemeriksaan pada ODGJ ini. Dalam pemeriksaan ini didampingi kepala Dusun Parastembok, Desa Jambewangi Suprapto. “Kami minta keluarganya untuk mendampingi, tapi tidak ada yang datang," he said.

Read Also: Hundreds of family heads (KK) In Kalibaru Manis, there is a rush for clean water for daily needs

Kepala Dusun Parastembok, Suprapto membenarkan ODGJ ini warganya. So far, memang sering meresahkan warga. “Saat Lebaran 2024, sempat membuat masalah dengan merusak banner kegiatan keagamaan milik warga. Sudah terkenal sering bikin masalah," he said.

Suprapto menyampaikan warganya yang mengalami gangguan jiwa itu tidak hanya membawa celurit, tapi juga sering membawa golok dengan jumlah lebih dari satu. “Sering menakut-nakuti warga, kalau marah mengancam warga akan membacok," he said.

Salah satu warga yang mengaku pernah diancam akan dibacok, Nu Rohman, 33, mengatakan Sariyono mulai mengalami gangguan jiwa setelah berselisih dengan keluarganya terkait warisan. “Mengakunya, Sariyono ini dulu dibohongi masalah warisan. Terus seperti ini. Kejadiannya sebelum 2020 an," he said.

Nur Rohman mengaku pernah diancam akan dibacok oleh Sariyono lantaran cekcok. Previously, tetangganya itu membuat olah, oleh warga diamankan. ‘Saya ikut mengamankan, tapi saat bertemu malah diancam akan dibacok,He said.

As previously reported, People with Mental Disorders (ODGJ) yang biasa keliling di wilayah Kecamatan Sempu dan Genteng bikin resah pada Senin (21/10). ODGJ itu yang biasa mengenakan caping itu, tampak membawa celurit di jalanan.

From the observation of Jawa Pos Radar Tile, ODGJ tersebut sempat terlihat di Jalan KH Hasanudin, tepatnya di sebelah barat RSUD Genteng, Wetan Tile Village, Kecamatan Genteng sekitar pukul 10.00. “Saya lihat, orangnya duduk-duduk bawa celurit, kadang mengorek-ngorek tempat sampah,” kata Titis Larasati, 26, salah satu warga Desa Sumbersari, Srono . District.(sas/abi)


Page 2

Hold Poetry Reading and Debate Competition

Hold Poetry Reading and Debate Competition

Thursday, 24 October 2024 | 08:44 WIB


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Masih ingat dengan Sariyono, 55, People with Mental Disorders (ODGJ) origin of Parastembok Village, Jambewangi Village, Kecamatan Sempu yang meresahkan warga Kota Genteng karena berkeliaran sambil membawa celurit?

Lelaki paro baya itu diamankan oleh anggota Polsek Sempu karena karena merusak fasilitas umum (fasum) berupa patung Gema Wisata di Dusun Tegalyasan, Tegalarum village, Sempu Kecamatan District, Monday (28/10). “Sekitar pukul 09.30, kami dapat laporan dari warga ada orang memukul-mukul Tugu Gema Wisata pakai batu,” ujar staf Desa Tegalarum, Bagus Prabowo.

From that report, Bagus bersama perangkat desa lain mendatangi lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari kantor Desa Tegalarum. “Kami membawa bapak ini (Sariyono) ke kantor desa dan lapor ke polsek," he said.

Sempu Police Chief, AKP Nanang Wardhana menjelaskan, ODGJ selama ini kerap meresahkan warga. Selain sering merusak fasum berupa baliho dan patung atau tugu, juga kerap menakuti warga karena membawa senjata tajam. “From information from residents, prang ini memang kerap meresahkan,He said.

Mantan Kanit Lantas Polsek Genteng ini mengatakan, saat dibawa ke kantor desa itu, ODGJ ini membawa senjata tajam jenis celurit dengan dimasukkan ke karung. “Celurit kita amankan, orang ini yang pernah keliling di wilayah Genteng sambil membawa celurit," he explained.

Nanang mengaku berkoordinasi dengan petugas medis dari Puskesmas Sempu untuk melakukan pemeriksaan pada ODGJ ini. Dalam pemeriksaan ini didampingi kepala Dusun Parastembok, Desa Jambewangi Suprapto. “Kami minta keluarganya untuk mendampingi, tapi tidak ada yang datang," he said.

Read Also: Hundreds of family heads (KK) In Kalibaru Manis, there is a rush for clean water for daily needs

Kepala Dusun Parastembok, Suprapto membenarkan ODGJ ini warganya. So far, memang sering meresahkan warga. “Saat Lebaran 2024, sempat membuat masalah dengan merusak banner kegiatan keagamaan milik warga. Sudah terkenal sering bikin masalah," he said.

Suprapto menyampaikan warganya yang mengalami gangguan jiwa itu tidak hanya membawa celurit, tapi juga sering membawa golok dengan jumlah lebih dari satu. “Sering menakut-nakuti warga, kalau marah mengancam warga akan membacok," he said.

Salah satu warga yang mengaku pernah diancam akan dibacok, Nu Rohman, 33, mengatakan Sariyono mulai mengalami gangguan jiwa setelah berselisih dengan keluarganya terkait warisan. “Mengakunya, Sariyono ini dulu dibohongi masalah warisan. Terus seperti ini. Kejadiannya sebelum 2020 an," he said.

Nur Rohman mengaku pernah diancam akan dibacok oleh Sariyono lantaran cekcok. Previously, tetangganya itu membuat olah, oleh warga diamankan. ‘Saya ikut mengamankan, tapi saat bertemu malah diancam akan dibacok,He said.

As previously reported, People with Mental Disorders (ODGJ) yang biasa keliling di wilayah Kecamatan Sempu dan Genteng bikin resah pada Senin (21/10). ODGJ itu yang biasa mengenakan caping itu, tampak membawa celurit di jalanan.

From the observation of Jawa Pos Radar Tile, ODGJ tersebut sempat terlihat di Jalan KH Hasanudin, tepatnya di sebelah barat RSUD Genteng, Wetan Tile Village, Kecamatan Genteng sekitar pukul 10.00. “Saya lihat, orangnya duduk-duduk bawa celurit, kadang mengorek-ngorek tempat sampah,” kata Titis Larasati, 26, salah satu warga Desa Sumbersari, Srono . District.(sas/abi)