Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Etape Terakhir Keliling Kota 12 Kali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Hari ini ajang balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen (ITdBI) memasuki etape terakhir. Dalam etape keempat hari ini para pembalap akan menempuh rute flat sepanjang 114,4 Km. Start Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, pukul 12.00 dan finis di Taman Blambangan.

Rute tersebut dianggap sebagai ”bonus” setelah sehari sebelumnya para pembalap menguras tenaga di rute ”neraka” tanjakan Ijen. ”Etape empat merupakan rute recovery. Sehari sebelumnya para pembalap menjalani siksaan tanjakan di lereng Ijen. Etape empat tidak ada tanjakan, hanya flat pendek,” ujar Chairman ITdBI, Guntur Priambodo.

Dari RTH Bajulmati pembalap akan beradu cepat menuju arah selatan melewati Watudodol, Pelindo, Tanjung Wangi, ASDP Ketapang, Sukowidi, hingga Jalan Basuki Rahmat. Selanjutnya, lurus ke arah selatan melewati depan Masjid Agung Baiturrahman menuju Simpang Lima.

Dari Simpang Lima lurus melewati SMPN 1 Banyuwangi, kantor bupati Banyuwangi hingga ke pertigaan kantor DPRD. Dari pertigaan DPRD belok ke arah Timur melewati Jalan Brigjen Katamso sampai traffic light BNI 46 lalu belok ke kiri menuju Jl. Kolonel Sugiono ke arah utara.

Sampai traffic light Paldam belok ke kiri menuju Jl. Wahid Hasyim hingga Simpang Lima, Jl. dr Soetomo, menuju Jl. Wahidin Sudiro Husodo sampai traffic light pegadaian. Pembalap akan mengulang lap tersebut sebanyak 12 kali. Setelah dari traffic light Pegadaian belok kiri melewati Jalan Kartini sampai pertigaan depan PLN.

Selanjutnya belok kiri melewati Jl. Banterang sampai Taman Sri Tanjung, setelah pendapa belok kiri menuju depan Masjid Agung Baiturrahman, Jl. PB. Sudirman-Jl. A. Yani, sampai pertigaan DPRD belok ke kiri mengikuti lap sebelumnya. ”Lintasan kota-kota sampai dua belas kali putaran,” tandas Chairman ITdBI Guntur Priambodo.

Sementara itu, kemenangan besar yang diraih Peter Pouly pada etape ketiga kemarin membuat pembalap berusia 37 tahun tersebut nyaris dipastikan menjuarai klasemen umum (general classification). Lantaran catatan waktunya unggul jauh atas pembalap peringkat kedua, Benjamin Predes Reverter, yakni 2 menit 56 detik.

Di etape pamungkas dengan rute yang cenderung datar hari ini, catatan waktu tersebut sangat sulit dikejar. Di rute mendatar, jarak antar pembalap sangat rapat. Selisih waktu antara rombongan terdepan dan rombongan diprediksi hanya hitungan detik.

Berdasar kalkulasi tersebut, Pouly hanya butuh finis bersama rombongan besar untuk memastikan gelar jawara ITdBI secara back to back alias juara dua tahun berturut-turut. “Saya sangat gembira. Ini hasil yang luar biasa bagi teman-teman setim.

Saya bisa menjuarai etape ini karena dukungan mereka. Kami mendapat tambahan tenaga dari rider timnas Thailand (Twatchai Jiradechathum, Red). Dia melakukan tugasnya dengan baik,” kata Pouly. Dalam balapan kemarin, rekan satu tim Pouly terus memberi dukungan kepada pembalap asal Prancis tersebut.

Mereka mengawal Pouly sepanjang rute flat. Tujuannya, Pouly tak perlu banyak mengeluarkan tenaga agar dia tetap perkasa di tanjakan Ijen. “Tanpa dukungan  mereka, kemenangan ini tak akan bisa kami raih,” kata Pouly. Perlu diketahui, balapan ITdBI 2015 ini diikuti seratus pembalap dari 25 negara.

Mereka bergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri (termasuk continental team) dan 6 tim dalam negeri. Tim kontinental yang berkompetisi di ajang tersebut, antara lain Tabriz Shadari (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite (Thailand), NSC (Malaysia), Pegasus Continental (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). (radar)