Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Faisol Iwanda, Sebelas Tahun Bertugas Menjaga Pendapa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

faisolPendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi mendapat penjagaan anggota satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) selama 24 jam. Dari sekian banyak anggota Satpol PP tersebut, ada satu orang yang telah bertugas di Pendapa selama 11 tahun, yakni Faisol Iwanda.

SEJAK diangkat menjadi pegawai ne geri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi tahun 2002 lalu, Faisol hanya merasakan penuga san di dua unit kerja. Pertama kali ber tugas di tempatkan pada Dinas Pe r hubungan, Komunikasi, dan Informatika (Diskominfo). Saat Faisol bertugas di sana, satuan ker ja perangkat daerah (SKPD) ter sebut masih bernama Dinas Perhubungan (Dishub).

Tugas di Dis hub tidak terlalu lama, setelah itu mendapat penugasan di kantor Satpol PP.Penugasan di kantor Satpol PP bertahan hingga tahun 2013 ini. Selama berdinas di Kantor Satpol PP, Faisol menghabiskan waktunya untuk menjaga keamanan ling kungan Pendapa Sabha Swagata Blam bangan. Pertama kali Faisol mendapat tugas men jaga keamanan pendapa, Bupati Ba nyuwangi saat itu dijabat Samsul Hadi. Se lama menjabat, Bupati Samsul Hadi full ber sama keluarganya tinggal di Pendapa yang beralamat di Jalan Sritanjung nomor 1 tersebut.

Hingga masa jabatan Bupati Samsul Hadi berakhir, Faisol masih bertugas di Pendapa. Tugas yang diemban Faisol berlanjut hingga tahun 2005, saat Bupati Ratna Ani Lestari resmi menggantikan Bupati Samsul Hadi. Para era Bupati Ratna, Pendapa Sabha Swagata Blambangan lebih sepi di bandingkan para era Bupati Samsul Hadi. Bupati Ratna me milih untuk tinggal di rumah pribadinya di Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo, Kecamatan Banyuwangi.

Aktivitas kegiatan Pendapa pun lebih long gar dari sebelumnya. Hanya pada acara tertentu saja, keramaian Pendapa se bagai rumah dinas Bupati Banyuwangi ter lihat di era Bupati Ratna. Walau Bupati Ratna tidak tinggal di Pendapa, namun pengamanan Satpol PP tetap ber langsung. Sebab, pada waktu-waktu ter tentu Bupati Ratna masih melakukan ak tivitas pemerintahan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Bupati Ratna mengakhiri masa jabatan pada tahun 2010 lalu. Menjelang Bupati Rat na lengser, Faisol pernah ditarik dari Pen dapa dan diberi tugas baru di lingkungan kan tor Satpol PP. Namun penugasan di kantor Satpol PP itu tidak berlangsung lama. Para awal era Bupati Abdullah Azwar Anas menjabat menggantikan Bupati Rat na, pria kelahiran tahun 1965 itu ditarik kem bali masuk Pendapa Sabha Swagata Blam bangan.

Pada era Bupati Anas ini, aktivitas di Pendapa Sabha Swagata kembali padat. Walau Bupati Anas bersama keluarga belum full ting gal di Pendapa, namun pendapa selalu ramai dengan kegiatan hingga larut malam. Apa lagi, dalam beberapa satu tahun belakang ini banyak orang-orang penting yang bermalam di Pendapa. Penugasan Faisol itu bertahan hingga saat ini. Bahkan, mulai era Bupati Anas, tu gas yang diemban Faisol tidak hanya se bagai petugas keamanan Pendapa.

Dia juga mendapat tugas tambahan untuk membantu pengurus takmir musala Ba bur rahmah di lingkungan Pendapa. Tugas tambahan sebagai pembantu tak mir tersebut, Faisol memiliki tugas un tuk memakmurkan musala. Salah satu tu gas rutin yang dijalankan pria yang menyandang gelar sarjana ilmu sosial dan po litik dari Universitas 17 Agustus (Untag) Ba nyuwangi itu sebagai muazin (tukang azan) salat lima waktu.

Tidak hanya itu, selain sebagai muazin, dia juga merangkap sebagai imam salat ber jamaah. Terkait sebagai imam salat, Fai sol mengaku salat berjamaah jika ada war ga lain yang salat. Jika tidak warga lainnya, Faisol mengaku me laksanakan sendiri. Walau tidak yang ada warga lain, namun Faisol tetap azan setiap waktu salat lima waktu. “Ini tugas dan pengabdian saya pada Allah dan negara. Tugas ini saya jalankan secara konsisten se bagai sangu mati,” tuturnya.

Tugas lainnya yang dikerjakan Faisol sebagai pembantu pengurus takmir adalah membersihkan dan merapikan musala. Setiap hari, Faisol mengepel musala untuk tetap menjaga kesucian tempat ibadah ter sebut. “Kalau bulan Ramadan, saya juga menggelar salat tarawih dan tadarus Al quran,” tutur PNS berpangkat golongan III/a itu. Aktivitas ibadah di musala itu, tidak hanya dilakukan pada salat lima waktu saja.

Jika bertugas malam, Faisol mengajak re kan seprofesinya yang beragama Islam un tuk melaksanakan salat malam secara bergantian. Itu dilakukan secara rutin sebelum dan sudah patroli malam. Biasanya salat malam dilakukan, setelah patroli keliling pada saat-saat sepi. “Saya lakukan, untuk me minta pertolongan dari Allah agar tugas lan car dan pendapa tetap aman dan tidak ada gangguan apa pun,” paparnya.

Faisol memiliki prinsip, sekuat apa pun dan sehebat apa pun manusia, tidak akan bisa berbuat apa pun tanpa ada per tolo ngan dari Allah. Atas prinsip itu, dia se lalu melaksanakan salat malam untuk ke lancaran tugas mengamankan rumah dinas, bu pati beserta keluarganya. Berkat salat malam itulah, Faisol mengaku se lama 10 tahun bertugas menjaga Pendapa tidak ada gangguan apa pun. Apakah gangguan itu dari manusia atau gangguan makhluk halus.

Walau selama ini Pendapa Sabha SwagataBlambangan terkenal sebagai tempat yang angker, namun Faisol mengaku tidak per nah menemukan keanehan apa pun se lama bertugas. “Malam-malam saya sering ke belakang kontrol, namun tidak ada apa-apa. Saya selalu minta pada Allah agar dihindarkan dari gangguan jin dan manusia,” ujarnya. Meski sudah sebelas tahun bertugas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Faisol mengaku tidak bosan menjalankan tugas tersebut. Penugasan apa pun yang dipercayakan pimpinan, dia bertekad untuk menjalankan sebaik-baiknya. (radar)