Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Fakta Pilu Bullying di Balik Aksi Bunuh Diri Bocah SD Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda


Solo

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Diduga depresi karena mengalami perundungan atau bully, seorang siswa SD di Banyuwangi, nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di rumahnya. Ada fakta pilu di balik perundungan yang menimpa korban.

Dilansir detikJatim, Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (27/2). Menurut Agus, korban diduga depresi karena kerap dirundung teman-temannya gegara dia tak punya ayah. Korban merupakan anak yatim.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ibunya dalam kondisi tergantung dengan di pintu dapur rumah dengan seutas tali.

“Berdasarkan keterangan keluarga, korban selalu mengeluh sering diolok-olok temannya kalau anak yatim tidak punya bapak. Dan setiap pulang ke rumah selalu menangis dan dongkol,” tutur Agus (2/3/2023).

Atas kejadian tragis ini, Agus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan bullying, baik di media sosial maupun verbal secara langsung. Sebab perbuatan itu dapat membuat orang lain tidak nyaman, tertekan, dan sakit hati.

“Selain dapat merugikan korban perundungan, perbuatan bullying juga dapat merugikan diri sendiri karena bisa terjerat hukum pidana,” tandasnya.

Artikel ini sudah ditayangkan detikJatim dan ditulis ulang oleh Noris Roby Setiyawan peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Simak Video “Dijodohkan Ortu, Calon Pengantin Pria di Sulsel Tewas Minum Racun
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)

source