Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Fasilitas Publik Dilengkapi Penunjang Disabilitas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

fasilitasDeklarasi Banyuwangi Kabupaten Inklusif Meriah

BANYUWANGI – Begitu meriahnya acara  deklarasi Kabupaten Banyuwangi sebagai kabupaten inklusif pada Rabu (27/8) memberikan harapan besar dalam proses penyelenggaraannya ke depan. Rangkaian ucapan dan bunga yang memenuhi seluruh pinggiran lapangan Taman Blambangan dari berbagai instansi dan sekolah sejak sehari sebelumnya menunjukkan dukungan yang begitu besar dari setiap elemen.

Dalam acara deklarasi yang dihadiri oleh Direktur Pembinaan PKLK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mudjito AK, tersebut turut hadir perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan jajaran Forpimda Banyuwangi. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas dalam penandatanganan deklarasi tersebut. Bupati Anas yang pada waktu yang sama sedang mendapatkan undangan dari Wakil Kementerian Perhubungan kemudian menggunakan fasilitas teleconference kepada para hadirin. 

Dalam sambutannya dia mengucapkan rasa terima kasih kepada semua undangan, termasuk guru, kepala sekolah dan camat yang hadir. Anas mengingatkan bahwa program ini bertujuan memberi kemudahan bagi anak penyandang disabilitas. Dengan itu dia meminta bahwa setiap sekolah yang ada di setiap kecamatan yang telah ditunjuk sebagai sekolah inklusif untuk berperan aktif membimbing siswa ABK ini.

Menurutnya kehadiran sekolah- sekolah inklusif tersebut salah satunya mempermudah ABK agar bisa bersekolah yang terdekat dengan rumah dan tidak lagi merasa terkucilkan. Anas menilai, penyandang disabilitas harus berkembang dengan pengasuhan berbasis keluarga dan rehabilitasi berbasis masyarakat. Bukan seakan-akan dikotakkan dan dikucilkan dalam lembaga-lembaga khusus, seperti sekolah luar biasa (SLB). Secara bertahap, sejumlah tempat publik di Banyuwangi juga mulai dilengkapi fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas.  

Anas berharap sinergi yang baik semua elemen dapat memberdayakan penyandang disabilitas di Banyuwangi yang jumlahnya mencapai 4.453 orang. “Kita niatkan deklarasi ini bukan hanya sebagai target pembangunan daerah, tapi memiliki makna besar bagi pembangunan kemanusiaan. Selamat atas deklarasi ini meskipun saya tidak di sana, tapi hati saya berada di antara yang hadir di Banyuwangi. Semoga budaya mendidik dapat menjadikan kabupaten berbudaya yang lebih baik,” pungkas Anas.

 Direktur Pembinaan PKLK Kemendikbud, Mudjito, dalam sambutannya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada antusiasme masyarakat terhadap pendidikan inklusif.Mudjito mengatakan, predikat Banyuwangi sebagai kota welas asih ternyata tidak hanya sebuah wacana. Adanya program- program yang berlandas kasih sayang dan humanisme di Banyuwangi semakin memperkuat predikat tersebut. Program beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin dan penyandang disabilitas juga menjadi perhatian Mudjito dalam deklarasi itu. “Acara hari ini luar biasa. 

Sangat mengagumkan karena semua elemen ikut. Saya punya optimisme untuk program ini, karena semua orang mau ikut. Dahulu sekolah hanya berjuang sendiri untuk ABK, tapi di sini berbeda. Saya rasa ini yang paling meriah di antara kabupaten lain,” ujar Mudjito Usai menyampaikan pandangannya, Mudjito juga meminta maaf atas nama Mendikbud yang tidak dapat hadir, karena sedang mendampingi Presiden ke Timor Leste. Namun, perhatian dari menteri tetap disampaikan dengan plakat yang diberikan kepada Kabupaten Banyuwangi. (radar)