

SONGGON – Juniati, 57, warga Dusun Plantaran, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, ini termasuk, warga miskin (gakin) yang nasibnya kurang beruntung. Sebab, selama ini bersama suaminya, Mujiono, 55, tidak pernah merasakan bantuan dari pemerintah.
Mujiono dan Juniati sudah lama tinggal di Dusun Plataran, Desa Bayu, sejak menikah 35 tahun lalu sudah menetap di desa itu. “Saya hanya berdua dengan suami, saya tidak punya anak, setiap hari kerja menjadi buruh,” cetus Juniarti.
Juniarti menyebut selama ini sering mendengar banyak program pengentasan kemiskinan, dari pemerintah pusat dan Pemkab Banyuwangi. Tapi, dirinya tidak pernah merasakan bantuan tersebut. “Tanah yang saya tempati ini milik orang,” katanya.
Menurut Juniati, pemilik tanah yang menempati sebenarnya pernah menghibahkan kepada dirinya. Hanya saja, setelah yang menghibahkan itu meninggal dan tanah di sekitarnya dijual, sang pembeli menarik lagi tanah yang bangun rumah tersebut. “Sama pemilik baru diminta lagi,” ujarnya.
Bersama suaminya, Juniati pernah mengajukan program bedah rumah. Tapi, oleh pihak pemilik tanah langsung dibatalkan. Saat ini, pasangan suami-istri (pasutri) yang sudah berumur separo abad itu sering sakit-sakitan.