Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gegara Air Selokan Meluap, Tiga Desa di Kalibaru Terendam Banjir Lagi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIBARU, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Tiga desa di wilayah Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, direndam banjir Kamis (11/5) pagi. Banjir terjadi setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras semalaman. Ketiga desa yang terendam air sejak pukul 05.00 adalah Desa Kalibaru Manis, Desa Kalibaru Kulon, dan Desa Kalibaru Wetan.

Banjir yang kerap terjadi setiap hujan deras tersebut akibat luapan air selokan. Dari tiga desa yang terendam banjir, paling parah berada di Dusun Margo Makmur, Desa Kalibaru Kulon. Di tempat itu, ada sepuluh rumah warga terdampak banjir. ”Ada sepuluh rumah yang terendam,” ujar salah satu warga yang rumahnya terdampak, Sujono, 68.

TERTUTUP : Jalan desa berubah menjadi sungai dadakan (Salis Ali/RadarBanyuwangi.id)

Menurut Sujono, banjir yang terjadi di kampungnya hingga masuk ke rumah warga itu akibat hujan deras yang turun sejak Rabu (10/5) sore. ”Hujan semalam saja di daerah kami pasti seperti ini (banjir),” katanya.

Bila hujan deras tidak lekas reda, warga langsung siap-siap memindahkan semua barang berharga dan mencabut instalasi listrik rumahnya. ”Sejak semalam kami sudah siap-siap, saat bangun airnya sudah masuk rumah,” ungkapnya.

Menurut Sujono, banjir yang terjadi akibat air selokan yang meluap dengan ketinggian sebatas betis orang dewasa tersebut, masuk ke rumah melalui pintu belakang. ”Di belakang rumah sebenarnya tidak ada selokan, tapi karena selokan yang ada sudah penuh, akhirnya meluap dan masuk ke sini,” katanya seraya menunjukkan air yang masuk dari belakang.

Meski berhasil menyelamatkan barang-barang elektronik, keluarganya tetap kesusahan. Mereka harus menunggu banjir surut agar bisa bersih-bersih isi rumah. ”Harus nunggu surut dulu, nanti malam kayaknya enggak surut ini,” tandasnya.

Selain rumah Sujono, ada sejumlah bangunan lain yang ikut terdampak luapan air tersebut. Halaman Mapolsek Kalibaru dan TK Bhayangkari 40 juga terdampak. ”Para siswa sudah kami liburkan, mungkin besok juga libur,” kata salah satu guru di TK tersebut, Asiyami, 52.

Asiyami menyebut, kegiatan di sekolah dengan 64 siswa itu diliburkan karena ruang kelas dan halaman TK terendam banjir. ”Kondisinya tidak memungkinkan untuk dipakai KBM (kegiatan belajar mengajar), sampai sekarang air masih belum surut,” terangnya.

Camat Kalibaru Susanto menyampaikan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait jumlah rumah yang terdampak. Dia mengaku masih keliling di sejumlah daerah yang terkena banjir. ”Asesmen sementara ada sekitar 10 rumah yang terdampak,” ujarnya.

Untungnya, lanjut Susanto, daerah yang pada November 2022 lalu dilanda banjir bandang, yakni di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, tidak terdampak lagi. ”Di Desa Kalibaru Wetan hanya ada beberapa rumah yang kemasukan air, tapi rumah itu sudah tidak ditempati lagi,” tandasnya.

ANGKAT KAKI : Suasan salah satu ruangan rumah warga di Kalibaru setelah semalaman hujan pada Kamis (11/5/2023) kemarin. (Salis Ali/RadarBanyuwangi.id)

Saat banjir terjadi, jalanan di daerah itu seolah berubah menjadi sungai. Aliran air berwarna cokelat pekat, mengalir di jalan dengan deras dan menyulitkan pengendara yang melintas. ”Di Desa Kalibaru Wetan yang paling terdampak ya di sebelah timur Hotel Margo Utomo,” terangnya

Susanto menjelaskan, penyebab banjir masih sama dengan yang terjadi sebelumnya. Selokan tidak mampu menahan debit air sehingga air meluber hingga ke jalan dan permukiman warga. ”Upaya pembuatan sodetan sudah dilakukan, tapi karena hujan sangat deras, air tetap meluap,” dalihnya.

Rencana reboisasi di hulu sungai, juga sudah dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Kalibaru. Di daerah Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis sudah banyak ditanami pohon. ”Tapi itu tidak bisa berdampak langsung, saat ini kita menjaga agar tanaman itu bisa tetap hidup,” ucap Susanto.

Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Danang Hartanto mengaku sedang melakukan pendataan. Itu artinya, jumlah rumah yang terdampak banjir masih bisa bertambah. ”Kami belum dapat data masuk (soal rumah terdampak),” katanya.

Danang menyebut banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Kalibaru itu sudah berubah menjadi bencana bulanan akibat debit air yang meluap. ”Saluran irigasi di wilayah itu sangat kecil sehingga mengakibatkan banjir berulang,” tandasnya. (sas/abi/c1)

source