KOMPAS.com – Seluruh perjalanan kereta api di wilayah PT. KAI Daerah Operasi (Daop) 9 Jember dipastikan aman dan saat ini berjalan normal meski sempat terhenti imbas gempa Banyuwangi pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas PT. KAI Daop 9 Jember di lapangan menunjukkan tidak ada kerusakan pada jalur maupun fasilitas operasi.
“Dengan demikian, perjalanan seluruh KA di wilayah Daop 9 Jember tetap berjalan sesuai jadwal tanpa gangguan berarti,” kata Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro dalam keterangan resmi, Kamis sore.
Ia mengatakan, guncangan akibat gempa Bnayuwangi sempat terasa beberapa lintas jalur Daop 9 Jember yaitu Lintas PPKP 9.2 dari Stasiun Arjasa hingga Stasiun Ketapang dan Lintas PPKP 9.1 dari Stasiun Jember hingga Stasiun Malasan.
Akibat gempa Banyuwangi, empat kereta api sempat dihentikan demi keamanan penumpang.
“Sebagai langkah antisipasi dan demi menjaga keselamatan perjalanan, PT KAI Daop 9 Jember langsung melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) untuk seluruh kereta api yang sedang berjalan,” tambah Cahyo.
Baca juga: Gempa Banyuwangi 5,7 M, KA Sri Tanjung Sempat Berhenti
Adapun rangkaian kereta api yang berhenti akibat yaitu Blambangan Ekspres relasi Ketapang -Pasarsenen, KA Pandanwangi relasi Jember – Ketapang, KA Pandalungan relasi Gambir – Ketapang dan KA Sri Tanjung relasi Lempuyangan – Ketapang
Pemberhentian, lanjut Cahyo, dilakukan sambil menunggu laporan kondisi prasarana dari para Kepala Unit Pelaksana Teknis Jalan Rel dan Jembatan (KUPT JJ) di sepanjang lintas terdampak.
“Pukul 16.50 WIB, PT KAI Daop 9 Jember menerima informasi dari unit terkait bahwa seluruh jalur dan prasarana baik jembatan, terowongan dan sistem persinyalan di wilayah Daop 9 Jember dinyatakan aman. Dengan demikian, seluruh perjalanan kereta api dapat kembali berjalan dengan kecepatan normal sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Cahyo.
“Keselamatan merupakan prioritas utama kami. Begitu menerima informasi adanya gempa, kami segera melakukan koordinasi dan pemeriksaan menyeluruh terhadap jalur kereta api, jembatan, serta fasilitas operasi. Setelah dinyatakan aman, seluruh perjalanan KA kembali beroperasi normal,” jelas Cahyo.
Kesaksian penumpang

Salah seorang penumpang KA Sri Tanjung, Ismail (32) mengatakan, kereta yang ditumpanginya berhenti mendadak di daerah Klakah, Lumajang, Jawa Timur.
“Penumpang bertanya-tanya, ‘ini ada apa nih kok tiba-tiba berhenti’ gitu kan. Terus tiba-tiba ada kondektur yang datang menjelaskan bahwa ada gempa di daerah Banyuwangi yang membuat kereta berhenti,” kata Ismail saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/9/2025) sore.
Ia mengatakan, sejumlah penumpang yang kebingungan memilih untuk turun dari gerbong sembari menunggu. Ada yang merokok dan ada juga yang buang air kecil.
Baca juga: Stasiun Ketapang, Penghubung Transportasi Darat dan Laut di Banyuwangi
“Terus tapi enggak lama, pukul 16.37 WIB kereta sudah mulai jalan lagi.
Ismail mengatakan, perjalanan KA Sri Tanjung menjadi terlambat lantaran berhenti mendadak karena gempa bumi. Saat dihubungi, kereta Sri Tanjung yang ditumpanginya baru melewati Stasiun Tanggul.
“Perjalanan terlambat sekitar sejam. Kereta yang semestinya sudah sampai Stasiun Kalisat ini baru sampai Stasiun Tanggul,” tambah Ismail.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini