Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gus Yahya Hadiri Rapat PWNU di Surabaya di Tengah Isu Pemakzulan, NU Belum Beri Pernyataan Resmi

gus-yahya-hadiri-rapat-pwnu-di-surabaya-di-tengah-isu-pemakzulan,-nu-belum-beri-pernyataan-resmi
Gus Yahya Hadiri Rapat PWNU di Surabaya di Tengah Isu Pemakzulan, NU Belum Beri Pernyataan Resmi

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di tengah ramainya isu pemakzulan yang menyeret namanya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tetap menghadiri rapat koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia di Surabaya, Sabtu malam (22/11).

Kehadiran tersebut sekaligus menjawab teka-teki publik terkait sikapnya terhadap dinamika internal yang belakangan mencuat.

Dari pantauan JawaPos.com, pertemuan yang berlangsung di salah satu ruang konferensi di Surabaya itu digelar secara tertutup.

Baca Juga: Update 5 Ruas Tol Baru di Pulau Jawa, Ada yang Rampung 100 Persen! Sebagian Siap Beroperasi Libur Nataru 2025

Para ketua PWNU dari berbagai daerah telah hadir sejak sore, sementara awak media menunggu di luar ruangan untuk mendapatkan keterangan.

Sekitar pukul 19.35 WIB, Gus Yahya tiba dengan busana khasnya: kemeja putih polos dan peci hitam.

Ia langsung menjadi pusat perhatian. Usai menyalami sejumlah pengurus, ia menuju ruang makan sebelum rapat dimulai.

“Ini silaturahmi, koordinasi pengurus organisasi,” ujar Gus Yahya singkat saat ditanya mengenai agenda malam itu.

Baca Juga: Kue Lanun Khas Banyuwangi: Jajanan Sejuta Peminat dengan Resep Tradisional yang Mudah Dibuat

Ia menegaskan bahwa pertemuan PWNU se-Indonesia ini merupakan agenda internal organisasi, bukan forum pembahasan isu pemakzulan yang sedang berkembang.

Terkait kabar yang menyebut adanya desakan agar ia mundur, Gus Yahya memilih menjawab diplomatis.

“Saya sendiri belum terima. Tetapi lihat nanti apakah ada yang dipersiapkan. Tunggu informasinya ya,” ujarnya sembari melanjutkan langkah ke ruang makan.

Isu Pemakzulan Menguat Setelah Surat Syuriah PBNU Beredar

Isu pemakzulan terhadap Gus Yahya menguat setelah beredar luas surat keputusan Harian Syuriah PBNU bertanggal Kamis (20/11).

Baca Juga: Resep Nasi Cawuk Khas Banyuwangi ala Mak Mantih: Sensasi Gurih-Manis dari Parutan Kelapa dan Jagung Bakar


Page 2

Dokumen tersebut ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Salah satu poin yang mencuri perhatian adalah permintaan agar Gus Yahya mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak surat diterima.

Jika tidak memenuhi permintaan tersebut, Rapat Harian Syuriah PBNU disebut akan mengambil langkah pemberhentian secara resmi.

Hingga Sabtu malam (22/11), pihak PBNU belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tindak lanjut atau proses administratif dari surat tersebut.

Situasi itu membuat spekulasi publik semakin berkembang, termasuk di kalangan nahdliyin.

Baca Juga: Sadio Mane Bongkar Alasan Tolak Manchester United: Tak Yakin Bisa Geser Rooney, Van Persie & Di Maria!

PWNU dan Kader Pilih Bungkam

Sejumlah kader dan pengurus wilayah NU yang hadir dalam agenda malam itu enggan memberikan komentar terkait isu internal tersebut.

Mereka memilih menghormati mekanisme organisasi dan menunggu sikap resmi PBNU.

Hingga berita ini diturunkan pada Sabtu (22/11) pukul 22.50 WIB, rapat koordinasi PWNU se-Indonesia yang dihadiri Gus Yahya masih berlangsung tertutup.

Meski demikian, kehadiran langsung Ketua Umum PBNU di Surabaya menandai bahwa ia tetap menjalankan agenda organisasi seperti biasa, sembari menunggu perkembangan lanjutan terkait dinamika internal yang tengah menjadi perhatian publik. (*)


Page 3

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Di tengah ramainya isu pemakzulan yang menyeret namanya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tetap menghadiri rapat koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia di Surabaya, Sabtu malam (22/11).

Kehadiran tersebut sekaligus menjawab teka-teki publik terkait sikapnya terhadap dinamika internal yang belakangan mencuat.

Dari pantauan JawaPos.com, pertemuan yang berlangsung di salah satu ruang konferensi di Surabaya itu digelar secara tertutup.

Baca Juga: Update 5 Ruas Tol Baru di Pulau Jawa, Ada yang Rampung 100 Persen! Sebagian Siap Beroperasi Libur Nataru 2025

Para ketua PWNU dari berbagai daerah telah hadir sejak sore, sementara awak media menunggu di luar ruangan untuk mendapatkan keterangan.

Sekitar pukul 19.35 WIB, Gus Yahya tiba dengan busana khasnya: kemeja putih polos dan peci hitam.

Ia langsung menjadi pusat perhatian. Usai menyalami sejumlah pengurus, ia menuju ruang makan sebelum rapat dimulai.

“Ini silaturahmi, koordinasi pengurus organisasi,” ujar Gus Yahya singkat saat ditanya mengenai agenda malam itu.

Baca Juga: Kue Lanun Khas Banyuwangi: Jajanan Sejuta Peminat dengan Resep Tradisional yang Mudah Dibuat

Ia menegaskan bahwa pertemuan PWNU se-Indonesia ini merupakan agenda internal organisasi, bukan forum pembahasan isu pemakzulan yang sedang berkembang.

Terkait kabar yang menyebut adanya desakan agar ia mundur, Gus Yahya memilih menjawab diplomatis.

“Saya sendiri belum terima. Tetapi lihat nanti apakah ada yang dipersiapkan. Tunggu informasinya ya,” ujarnya sembari melanjutkan langkah ke ruang makan.

Isu Pemakzulan Menguat Setelah Surat Syuriah PBNU Beredar

Isu pemakzulan terhadap Gus Yahya menguat setelah beredar luas surat keputusan Harian Syuriah PBNU bertanggal Kamis (20/11).

Baca Juga: Resep Nasi Cawuk Khas Banyuwangi ala Mak Mantih: Sensasi Gurih-Manis dari Parutan Kelapa dan Jagung Bakar