Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hanya Tiga Siswa Tidak Lulus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hanyaBANYUWANGI – Hasil Ujian Nasional (Unas) 2014 tingkat SMA/sederajat diumumkan secara resmi kemarin (20/5). Hasilnya, siswa SMA negeri dan SMK negeri di Bumi Blambangan dinyatakan seratus persen lulus. Hanya tiga pelajar sekolah menengah atas (SMA) swasta di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini yang dinyatakan tidak lulus ujian.Rinciannya, satu pelajar asal SMK swasta dan dua pelajar lain berasal dari SMA swasta di Bumi Blambangan.

Dibanding tahun 2013 lalu, tingkat kelulusan siswa tahun ini mengalami penurunan. Sebab, tahun lalu seluruh pelajar SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini lulus seratus persen. Tahun ini tingkat kelulusan turun menjadi 99,98 persen. Kabar baiknya, penurunan tingkat kelulusan tahun ini diindikasi terjadi bukan akibat penurunan mutu pendidikan di Banyuwangi. 

Sebaliknya, fenomena tersebut disebabkan tingkat kesulitan soal Unas 2014 yang lebih tinggi dibanding unas tahun lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Dwi Yanto, mengakui bahwa di seantero Banyuwangi ada tiga siswa tidak lulus tahun ini. Kata dia, tiga siswa itu tidak lulus disebabkan tingkat kesulitan soal Unas 2014 lebih tinggi dibanding tingkat kesulitan ujian serupa tahun lalu.

“Memang kelulusan tahun ini tidak seratus persen seperti tahun 2013. Tetapi, perlu dicatat, tingkat kesulitan soal Unas 2014 lebih tinggi dibanding soal Unas 2013. Selain berisi soal-soal evaluasi, soal Unas 2014 tingkat SMA/sederajat juga memuat soal bersifat prediksi yang akan digunakan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),” ujarnya.  

Dwi Yanto menambahkan, pihaknya mengapresiasi seluruh kepala sekolah, dewan guru,siswa, dan semua elemen terkait, yang telah berperan menyukseskan unas di Banyuwangi. Apalagi, unas di seantero Bumi Blambangan berlangsung jujur dan bermartabat. “Kita bersama berhasil membuktikan, tanpa kecurangan pun kita mampu menghasilkan tingkat kelulusan yang luar biasa, yakni sebesar 99,98 persen,” kata dia.

Ditanya terkait nama-nama sekolah yang siswanya tidak lulus tersebut, Dwi Yanto enggan menjelaskan secara gamblang. Dia hanya bersedia merinci satu siswa yang gagal lulus tahun ini berasal dari SMK swasta, dan dua pelajar lain berasal dari SMA swasta, tepatnya siswa program studi (prodi) ilmu pengetahuan sosial (IPS). “Penyebarannya (siswa yang tidak lulus) di wilayah Banyuwangi Selatan,” bebernya.  

Nah, khusus tiga siswa yang tidak lulus, kata Dwi Yanto, ada dua alternatif yang bisa ditempuh. Alternatif pertama, siswa tersebut bisa mengulang belajar di kelas XII. Alternatif kedua, siswa yang tidak lulus dipersilakan mengikuti Kejar Paket C. “Jadi, tidak ada masalah. Siswa tetap berkesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” pungkasnya. (radar)