sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hari ini, 1 Oktober 2025, dunia kembali merayakan Hari Kopi Sedunia (International Coffee Day).
Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh International Coffee Organization (ICO) pada 2015, bertujuan mengapresiasi petani kopi, mendorong perdagangan yang adil (fair trade), serta menyoroti pentingnya keberlanjutan industri kopi global.
Sejarah Singkat Hari Kopi Sedunia
Hari Kopi Sedunia pertama kali dirayakan dalam Expo Milano 2015 di Italia. Sejak saat itu, tanggal 1 Oktober dijadikan momen internasional untuk merayakan kopi, bukan hanya sebagai minuman populer, tetapi juga sebagai simbol perjuangan para petani kecil yang memasok sebagian besar kebutuhan kopi dunia.
Fakta Menarik Kopi
Kopi adalah komoditas kedua terbesar dunia setelah minyak bumi, dengan perdagangan miliaran dolar setiap tahun.
Indonesia memiliki lebih dari 1,3 juta hektare lahan kopi, sebagian besar dikelola oleh petani kecil.
Jenis kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah Arabika, dibawa Belanda pada abad ke-17.
Beethoven, komponis legendaris, sangat teliti dalam minum kopi: ia menghitung 60 biji kopi untuk setiap cangkirnya.
Kopi arabika umumnya lebih rendah kafein dibanding robusta, tetapi memiliki rasa lebih kompleks dan aromatik.
Dalam sejarah, kopi pernah dilarang di Mekah dan Eropa karena dianggap memicu diskusi politik.
Biji kopi sebenarnya bukan “biji” biasa, melainkan bagian dari buah yang disebut ceri kopi.
Kopi Indonesia dan Budaya Ngopi
Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia. Varietas terkenal seperti Kopi Gayo, Toraja, Mandailing, Kintamani, hingga Java Ijen Raung Banyuwangi telah mendunia.
Di Aceh, kopi tubruk disajikan kental di warung kopi yang jadi pusat diskusi publik.
Page 2
Di Jawa, ngopi identik dengan “cangkrukan” atau nongkrong santai bersama teman. Di Bali, kopi Kintamani punya aroma citrus yang segar.
Di Banyuwangi, kopi Java Ijen Raung bahkan sudah dipamerkan dalam festival kopi internasional.
Kopi Termahal di Dunia
Selain budaya, dunia kopi juga dikenal dengan catatan harga fantastis di ajang lelang internasional:
Rekor terbaru (2025): Kopi Panama jenis Gesha/Geisha dari Hacienda La Esmeralda dilelang di ajang Best of Panama dengan harga US$30.204/kg (sekitar Rp460 juta per kg).
Rekor 2024: Kopi Panama Elida Natural Geisha tembus US$10.013/kg.
Rekor 2019: Kopi Elida Geisha ASD terjual US$2.269/kg, saat itu menjadi kopi termahal di dunia.
Di Dubai dan Taipei, secangkir kopi hasil lelang ini bahkan dijual hingga Rp10 juta per cangkir.
Harga fantastis ini terjadi karena kopi yang dilelang berasal dari micro-lot terbaik dengan skor cupping di atas 95, serta sangat terbatas jumlahnya. Profil rasa kopi Geisha dikenal unik dengan aroma bunga melati, citrus, dan kompleksitas rasa yang sulit ditandingi.
Makna Hari Kopi Sedunia 2025
Bagi Indonesia, Hari Kopi Sedunia jadi momentum untuk semakin mengangkat kopi lokal ke pasar internasional, sekaligus mendorong petani muda untuk berinovasi.
Kopi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari identitas budaya, penggerak ekonomi rakyat, hingga gaya hidup generasi muda.
Hari Kopi Sedunia 1 Oktober 2025 adalah waktu tepat untuk menghargai setiap cangkir kopi yang kita nikmati.
Dari petani kopi di dataran tinggi Nusantara hingga lelang kopi jutaan rupiah di dunia internasional, kopi membuktikan dirinya sebagai minuman universal yang sarat makna, cerita, dan kebersamaan.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Hari ini, 1 Oktober 2025, dunia kembali merayakan Hari Kopi Sedunia (International Coffee Day).
Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh International Coffee Organization (ICO) pada 2015, bertujuan mengapresiasi petani kopi, mendorong perdagangan yang adil (fair trade), serta menyoroti pentingnya keberlanjutan industri kopi global.
Sejarah Singkat Hari Kopi Sedunia
Hari Kopi Sedunia pertama kali dirayakan dalam Expo Milano 2015 di Italia. Sejak saat itu, tanggal 1 Oktober dijadikan momen internasional untuk merayakan kopi, bukan hanya sebagai minuman populer, tetapi juga sebagai simbol perjuangan para petani kecil yang memasok sebagian besar kebutuhan kopi dunia.
Fakta Menarik Kopi
Kopi adalah komoditas kedua terbesar dunia setelah minyak bumi, dengan perdagangan miliaran dolar setiap tahun.
Indonesia memiliki lebih dari 1,3 juta hektare lahan kopi, sebagian besar dikelola oleh petani kecil.
Jenis kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah Arabika, dibawa Belanda pada abad ke-17.
Beethoven, komponis legendaris, sangat teliti dalam minum kopi: ia menghitung 60 biji kopi untuk setiap cangkirnya.
Kopi arabika umumnya lebih rendah kafein dibanding robusta, tetapi memiliki rasa lebih kompleks dan aromatik.
Dalam sejarah, kopi pernah dilarang di Mekah dan Eropa karena dianggap memicu diskusi politik.
Biji kopi sebenarnya bukan “biji” biasa, melainkan bagian dari buah yang disebut ceri kopi.
Kopi Indonesia dan Budaya Ngopi
Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia. Varietas terkenal seperti Kopi Gayo, Toraja, Mandailing, Kintamani, hingga Java Ijen Raung Banyuwangi telah mendunia.
Di Aceh, kopi tubruk disajikan kental di warung kopi yang jadi pusat diskusi publik.