Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Heboh #BoikotTrans7! Trans7 Akhirnya Minta Maaf Resmi ke Pesantren Lirboyo Soal Tayangan XPOSE

heboh-#boikottrans7!-trans7-akhirnya-minta-maaf-resmi-ke-pesantren-lirboyo-soal-tayangan-xpose
Heboh #BoikotTrans7! Trans7 Akhirnya Minta Maaf Resmi ke Pesantren Lirboyo Soal Tayangan XPOSE

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Setelah gelombang protes besar-besaran dari kalangan santri dan masyarakat pesantren, stasiun televisi Trans7 akhirnya secara resmi menyampaikan permohonan maaf tertulis kepada Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, terkait tayangan program Xpose Uncensored yang menuai kontroversi.

Surat resmi bertanggal 13 Oktober 2025 itu ditujukan kepada KH. Adibussholeh dari PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat, Lirboyo.

Dalam surat tersebut, Trans7 mengakui adanya “keteledoran dan kurang ketelitian” dalam proses produksi hingga menyebabkan keresahan publik.

Baca Juga: Mulai Oktober 2025 Pemerintah Resmi Luncurkan KUR Perumahan! Cicilan Super Murah, Begini Cara Dapatnya

Kronologi: Tagar #BoikotTrans7 Meledak di Media Sosial

Kontroversi bermula saat tayangan Xpose menampilkan potongan narasi yang dianggap mencatut nama Kiai Sepuh Anwar Manshur Lirboyo dengan konteks yang tidak pantas.

Narasi “rela ngesot demi berkah kyai” dianggap provokatif dan menyinggung martabat ulama sepuh.

Tak butuh waktu lama, tayangan tersebut viral di media sosial.

Tagar #BoikotTrans7 langsung trending di X (Twitter), Instagram, dan TikTok. Ribuan santri dan alumni pesantren menyerukan boikot dan menuntut permintaan maaf terbuka.

Baca Juga: Rujak Soto Banyuwangi, Fusion Unik yang Bikin Lidah Meledak Kelezatan, Mata Merem Melek!

Beberapa akun komunitas seperti Santri Keren, NU Garis Lucu, hingga HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) ikut menyoroti kasus ini.

LBH Ansor Kota Kediri pun turut turun tangan, menyiapkan peringatan hukum untuk pihak Trans7 karena dianggap melanggar etika jurnalistik dan merugikan nama baik pesantren.

Isi Surat Permintaan Maaf Trans7

Dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Renny Andhita (Kepala Departemen Programming) dan Andi Chairil (Direktur Produksi), Trans7 menegaskan tiga hal penting:

  1. Permohonan maaf kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo atas tayangan yang menimbulkan ketidaknyamanan.

  2. Pengakuan kesalahan dalam proses produksi dan penayangan yang kurang teliti.


Page 2


Page 3

Komitmen menayangkan konten positif tentang dunia pesantren di masa mendatang.

“Kami berkomitmen untuk menampilkan tayangan yang membawa nilai-nilai keteladanan pesantren di Indonesia,” tulis pihak Trans7 dalam surat tersebut.

Baca Juga: Tim Voli Smagi Taruna Bangsa Tak Terbendung Di Turnamen Ketapang Cup 2025

Santri Minta Evaluasi Total Program XPOSE

Meski surat permohonan maaf telah diterima, sejumlah tokoh pesantren dan alumni menilai Trans7 perlu melakukan evaluasi total terhadap tim produksi program XPOSE.

Mereka menekankan pentingnya edukasi dan literasi media agar konten keagamaan tidak disajikan dengan cara yang menyinggung atau menimbulkan salah tafsir.

“Kami menghargai itikad baik Trans7, tapi evaluasi internal harus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Bagus Wibowo, Ketua LBH Ansor Kediri.

Respons Publik: Antara Apresiasi dan Skeptisisme

Sebagian publik mengapresiasi langkah cepat Trans7 mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Baca Juga: Heboh! Tagar #BoikotTrans7 Trending, Santri Murka Usai Tayangan XPOSE Diduga Lecehkan Pesantren

Namun, di sisi lain, masih banyak warganet yang menyuarakan #BoikotTrans7 sebagai bentuk peringatan agar media lebih berhati-hati dalam menayangkan isu sensitif, terutama yang berkaitan dengan ulama dan pesantren.

Pengamat media menyebut, langkah maaf ini bisa menjadi momentum introspeksi bagi industri televisi agar tetap menjaga etika jurnalistik dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama.

Surat permohonan maaf resmi ini menjadi penanda bahwa suara santri dan masyarakat pesantren masih punya kekuatan besar di ruang publik digital.

Kini, publik menunggu tindakan lanjutan dari Trans7 untuk membuktikan komitmen mereka menampilkan tayangan yang edukatif, positif, dan menghormati marwah pesantren.

Baca Juga: Apakah F1 Kehilangan Jati Dirinya? Sorotan Carlos Sainz Jadi Alarm Baru

Berikut Isi Surat Tersebut:

PT DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH (TRANS7) Jakarta, 13 Oktober 2025

Nomor: 399/DSMA-PR/25

Kepada Yth.
Bapak HM. Adibussholeh PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat Jl. KH. Abdul Karim RT 02/RW 01 Desa Lirboyo, Kec. Mojoroto, Kota Kediri Provinsi Jawa Timur, 64117

PO BOX 14