Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Imigran Myanmar Dikirim ke Jember

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

imigranBANYUWANGI – Polisi mengirim 55 orang (bukan 56 orang seperti berita sebelumnya) imigran gelap etnis Rohingnya asal Myanmar ke Kantor Imigrasi Jember kemarin (15/4). Sebelumnya, mereka ditampung di Gedung Pramuka di Jalan Wijaya Kusuma, Banyuwangi. Dengan diangkut dua bus, puluhan imigran gelap yang sebagian perempuan dan anak-anak itu dibawa ke Jember sekitar pukul 08.30. Pemberangkatan itu molor dari jadwal yang telah ditentukan, yakni pukul 07.00. “Para imigran kita suruh man di susah, jadi molor,” cetus Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo.

Kompol Sujarwo mengaku tidak ada kendala dalam pengiriman para imigran gelap itu. Saat dibawa ke kantor Imigrasi di Jember, mereka juga menurut. “Semua imigran etnis Rohingnya kita serahkan kepada petugas Kantor Imigrasi di Jember,” katanya. Setiba di Jember, jelas dia, para imigran itu langsung didata. Sujarwo mengaku tidak tahu materi pendataan yang dilakukan petugas Imigrasi. “Setelah diserahkan ke petugas Imigrasi, kami langsung pulang,” ujarnya.

Menurut Kompol Sujarwo, jumlah imigran yang dikirim ke kantor Imigrasi Jember sebanyak 59 orang. Dari jumlah itu, 55 imigran  empat ditampung di Gedung Pramuka Ba nyuwangi  “Empat imigran lain baru di temukan Polsek Siliragung,” jelasnya. Imigran gelap etnis Rohingnya itu, sebut dia, diduga masih ada yang tertinggal di sekitar Kecamatan Siliragung. Hingga saat ini, anggota kepolisian ma sih mencari mereka. “Ada in formasi jumlah imigran gelap se kitar 70-an orang,” sebutnya.

Puluhan imigran asal Myanmar itu, jelas dia, diduga pernah bersembunyi di Pon dok Pesantren Nahdlatul Qo diri di Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, di bawah asuhan Kiai Kembar. “Jumlah pasti imigran di Pesantren Kiai Kembar masih belum jelas,” ujar Kompol Sujarwo. Saat digerebek aparat kepolisian, imbuh dia, disebutkan bahwa jumlahnya hanya 38 orang dan perempuannya hanya satu orang. Tetapi, keterangan tersebut berubah menjadi 47 orang. Setelah di amankan dan dibawa ke polres, ternyata jumlahnya ber tam bah lagi menjadi 55 orang.

“Sekarang jumlahnya malah 59 orang,” sebutnya. Pencarian imigran gelap itu masih terus dilakukan anggota kepolisian. Pondok Pesantren Nah dlatul Qodiri yang pernah di gunakan sebagai tempat per sembunyian para imigran gelap itu kini dijaga polisi. “Jumlah imigran yang tidak jelas itu membuat kita harus mengawasi pesantren Kiai Kembar,” sebutnya. Sementara itu, Kapolsek Siliragung AKP Bakin mengaku masih mencari para imigran yang sempat kabur saat didatangi Jumat malam (12/4) lalu.

 “Dengan ditemukannya empat imigran lagi, kemungkinan masih ada lagi,” katanya. Empat imigran yang baru ditemukan itu ditemukan sekitar pukul 10.30. Dia diketahui warga sedang berjalan di jalan raya depan SMP Kosgoro, Desa/Kecamatan Pesanggaran. “Warga ada yang lapor ke polsek, lalu (empat imigran) kita jemput,” terangnya. Menurut Kapolsek Bakin, empat imigran yang baru ditemukan itu memiliki identitas lengkap, termasuk paspor. Proses selanjutnya, keempat imigran itu langsung dikirim ke Kantor Imigrasi di Jember dan bergabung dengan puluhan imigran lain. “Kita masih melakukan pencarian,” katanya. (radar)