sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Tim preservasi Jalur Gumitir kembali turun melakukan pengukuran elevasi permukaan jalan di titik perbaikan, tepatnya di tikungan Mbah Singo, Kamis (26/9).
Pengukuran dilakukan untuk mengecek kondisi geometri jalan pasca sebulan dibuka untuk lalu lintas setelah perkuatan lereng dengan metode bore pile rampung dikerjakan.
Pelaksana proyek, Andre Pandora, menjelaskan surveyor menggunakan alat theodolite untuk melihat tingkat kepadatan dan kemiringan jalan.
“Pengukuran ini untuk memastikan kondisi jalan pasca open traffic, apakah ada perubahan kemiringan atau tidak,” katanya.
Menurut Andre, meski hasil resmi belum dipaparkan, kondisi cor dan permukaan jalan terpantau masih prima. Observasi sebelumnya juga menunjukkan kualitas pengecoran bore pile sudah baik.
“Di hari ketujuh saja hasil observasi menunjukkan cor 100 persen kering, artinya kualitasnya bagus,” ungkapnya.
Baca Juga: Lima Pemuda Banyuwangi Jadi Tersangka Pengeroyokan Buntut Karnaval Purwoharjo
Secara kasatmata, perubahan memang terlihat. Jika sebelumnya kemiringan jalan dari titik tertinggi ke terendah mencapai 80 sentimeter, kini jalur sudah rata.
“Perbedaannya dulu 80 sentimeter, sekarang sudah tidak tampak ekstrem lagi,” tambahnya.
Pengukuran Jalur dengan Pengawalan Relawan
Meski ada aktivitas pengukuran, jalur tetap dibuka untuk lalu lintas. Demi keamanan, sejumlah relawan ikut mengawal kegiatan agar tidak menimbulkan kecelakaan.
“Tidak ada penutupan, relawan berjaga mengatur kendaraan saat surveyor bekerja,” kata Koordinator Relawan Gumitir, Wiji Haryanto.
Sebelumnya, warga Banyuwangi sempat berharap agar perbaikan Jalur Gumitir tidak menimbulkan penutupan total.
Namun, hal itu sulit diwujudkan karena kebutuhan ruang alat berat bore pile.
Andre Pandora menjelaskan, dua alat berat yang digunakan untuk membuat lubang bore pile berdiameter 80 sentimeter dengan kedalaman hingga 33 meter memerlukan area steril minimal delapan meter.
Page 2

Sabtu, 27 September 2025 | 15:45 WIB

Kehilangan Besar Marc Ben
Sabtu, 27 September 2025 | 05:00 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Tim preservasi Jalur Gumitir kembali turun melakukan pengukuran elevasi permukaan jalan di titik perbaikan, tepatnya di tikungan Mbah Singo, Kamis (26/9).
Pengukuran dilakukan untuk mengecek kondisi geometri jalan pasca sebulan dibuka untuk lalu lintas setelah perkuatan lereng dengan metode bore pile rampung dikerjakan.
Pelaksana proyek, Andre Pandora, menjelaskan surveyor menggunakan alat theodolite untuk melihat tingkat kepadatan dan kemiringan jalan.
“Pengukuran ini untuk memastikan kondisi jalan pasca open traffic, apakah ada perubahan kemiringan atau tidak,” katanya.
Menurut Andre, meski hasil resmi belum dipaparkan, kondisi cor dan permukaan jalan terpantau masih prima. Observasi sebelumnya juga menunjukkan kualitas pengecoran bore pile sudah baik.
“Di hari ketujuh saja hasil observasi menunjukkan cor 100 persen kering, artinya kualitasnya bagus,” ungkapnya.
Baca Juga: Lima Pemuda Banyuwangi Jadi Tersangka Pengeroyokan Buntut Karnaval Purwoharjo
Secara kasatmata, perubahan memang terlihat. Jika sebelumnya kemiringan jalan dari titik tertinggi ke terendah mencapai 80 sentimeter, kini jalur sudah rata.
“Perbedaannya dulu 80 sentimeter, sekarang sudah tidak tampak ekstrem lagi,” tambahnya.
Pengukuran Jalur dengan Pengawalan Relawan
Meski ada aktivitas pengukuran, jalur tetap dibuka untuk lalu lintas. Demi keamanan, sejumlah relawan ikut mengawal kegiatan agar tidak menimbulkan kecelakaan.
“Tidak ada penutupan, relawan berjaga mengatur kendaraan saat surveyor bekerja,” kata Koordinator Relawan Gumitir, Wiji Haryanto.
Sebelumnya, warga Banyuwangi sempat berharap agar perbaikan Jalur Gumitir tidak menimbulkan penutupan total.
Namun, hal itu sulit diwujudkan karena kebutuhan ruang alat berat bore pile.
Andre Pandora menjelaskan, dua alat berat yang digunakan untuk membuat lubang bore pile berdiameter 80 sentimeter dengan kedalaman hingga 33 meter memerlukan area steril minimal delapan meter.