GENTENG- Sentimen negatif terhadap kelompok minoritas yang saat ini digambar-gemborkan melalui media sosial (medsos), mendapat perhatian serius dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi. Ketua PCNU Banyuwangi, Masykur Aly, mengatakan saat ini hubungan kemasyarakatan di Indonesia, khususnya di Banyuwangi sudah terjalin sangat baik.
Hubungan itu melibatkan berbagai etnis, suku, dan agama. Banyaknya isu-isu dengan menyudutkan kelompok etnis minoritas, dikhawatirkan bisa mengusik kerukunan yang selama ini sudah ada. “Kami mengkhawatirkan kerukunan dan toleransi yang selama ini dibangun dengan susah bisa rusak,” katanya.
Salah satu isu yang sering muncul di medsos belakangan ini, terang dia, tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang didominasi imigran dari Tiongkok. Pihaknya berharap, isu-isu seperti itu harus segera dijawab dan diluruskan oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah. Tidak hanya itu, semua prosedur harus sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa tebang pilih.
“Pemerintah harus jeli dalam meng ambil kebijakan, kalau benar terjadi harus dihentikan,” jelasnya. Kondisi TKA ilegal itu, terang dia, bisa cepat membesar karena kondisi masyarakat yang sebagian merasa tersaingi dengan kehadiran mereka.
Hal itu dianggap wajar karena selama ini banyak masyara kat harus bersusah payah dalam mendapatkan pekerjaan hingga ke luar negeri. Sementara, mereka dengan mudah masuk ke Indonesia dan mendapatkan pekerjaan. “Isu di masyarakat merasa tersaingi,” ungkapnya.
Selain pemerintah harus bertindak, Kiai Masykur mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu berupa informasi yang belum jelas dan bertebaran di dunia maya. “Masyarakat jangan mudah terpancing isu,” harapnya. (radar)