Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jelang Nataru, Bulog Banyuwangi Dapat Tambahan 13,5 Ribu Ton Beras Impor asal Vietnam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
News
Jelang Nataru, Bulog Banyuwangi Dapat Tambahan 13,5 Ribu Ton Beras Impor asal Vietnam

Beras impor di gudang Bulog Banyuwangi. (Dok. Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Beras impor asal Vietnam kembali tiba di Banyuwangi, Jawa Timur. Terbaru, jumlahnya mencapai 13,5 ribu ton.

Belasan ribu ton beras impor ini masuk ke Banyuwangi via Pelabuhan Ketapang. Beras-beras tersebut akan dipergunakan untuk persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Beras impor yang masuk ke gudang beras di Banyuwangi dipakai untuk mencukupi kebutuhan daerah defisit,” kata Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun.

Merujuk pada pengalaman sebelumnya, selain beberapa daerah di Jawa Timur, beras juga akan didistribusikan ke provinsi lain seperti Bali dan NTT.

“Terakhir kami mengirim ke Bali sebanyak 3 ribu ton. Sementara untuk pengiriman selanjutnya, kami masih menunggu penugasan dari kantor Bulog pusat,” ucap Harisun.

Proses bongkar muat terus dilakukan sampai saat ini, Selasa (12/12/2023). Kemungkinan, kata dia, sore ini ditargetkan bisa selesai.

Ia menyebut, belasan ribu ton beras itu merupakan kiriman dua kloter terakhir, yakni masing-masing sebanyak 10,4 ribu ton dan 3,1 ribu ton.

“Untuk yang 10,4 ribu ton, proses bongkar muat telah selesai. Sementara untuk yang 3,1 ribu ton, hari ini masih berlangsung,” sambungnya.

Jika ditotal sejak awal tahun, gudang Bulog Banyuwangi telah kedatangan beras impor sebanyak delapan kali. Kapal-kapal dari Thailand dan Vietnam telah memasok beras sebanyak 45 ribu ton.

Selain untuk memasok daerah lain, beras impor juga disebarluaskan ke masyarakat dalam kemasan stabilisasi pasokan dan harga pangan alias beras SPHP.

Saat ini, stok beras di Gudang Bulog mencapai sekitar 10.200 ton. Jumlah itu mencukupi untuk ketahanan pangan sekitar lima bulan ke depan. Jumlah stok itu belum termasuk beras impor yang proses bongkarnya tengah berlangsung saat ini.

“Kalau untuk kebutuhan Banyuwangi, kami pastikan aman,” sambungnya.

Disisi lain, jumlah konsumsi beras di Kabupaten Banyuwangi cenderung naik signifikan saat hari-hari besar keagamaan. 

Catatan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat menunjukkan, kenaikan konsumsi masyarakat naik lebih dari 50 persen saat hari-hari besar.

Sementara data Bulog menunjukkan, jumlah konsumsi harian beras di Banyuwangi berkisar di angka 3 ribu ton per bulan. Artinya, kenaikan sekitar 50 persen akan membuat jumlah konsumsi mencapai 4,5 ribu ton. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih


source