PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Genteng – Jembatan di Dusun Sumberjambe, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran kembali jebol, kemarin (9/5). Jembatan yang menuju ke Afdeling Pal Empat dan Afdeling Pal Enam itu, jebol dan hilang hingga tidak tersisa karena diterjang banjir.
Gara-gara jembatan yang ambrol ini, sebanyak 250 kepala keluarga (KK) yang ada di tengah perkebunan wilayah Afdeling Pal Empat dan Afdeling Pal Enam terancam terisolir. Sebab, jembatan itu akses satu-satunya yang menghubungkan ke luar. “Sungai banjir setelah semalaman turun hujan deras,” terang Kepala Desa Kandangan, Riyono.
Menurut Riyono, hujan mulai turun di daerahnya pada Senin (8/5) sore. Hingga tengah malam, hujan juga belum reda. Malahan, pada tengah malam hujannya sangat deras dan itu membuat Sungai Karangtambak banjir. “Tadi pagi (kemarin pagi) pukul 05.00, saya dapat laporan jembatan putus lagi,” terangnya.
Jembatan yang putus itu, jelas dia, menuju Afdeling Pal Empat dan Afdeling Pal Enam. Jembatan hilang terbawa arus Sungai Karangtambak yang meluap. “Air sungai banjir, jembatan hilang terbawa banjir itu,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Riyono, jembatan di Sungai Karangtambak yang hilang itu, sebenarnya pembangunannya masih belum selesai semua. Sebelumnya, jembatan di lokasi itu juga hilang karena banjir. “Pembangunan jembatan belum selesai, sekarang disapu banjir lagi,” cetusnya.
Akibat jembatan yang hilang itu, Riyono mengungkapkan ada 250 KK yang ada di Afediling Pal Empat dan Pal Enam berpotensi terisolasi. “Kalau jembatan itu tidak segera diperbaiki, ratusan KK itu terisolir,” ungkapnya.
Riyono menyebut warga masih belum bisa memperbaiki atau membangun jembatan lagi. Sebab, hingga kemarin sore arus sungai masih deras. “Warga masih hanya bisa melihat bekas jembatan yang jebol lagi itu,” katanya.
Pemerintah Desa Kandangan bersama warga, masih kata dia, secepatnya akan kerja bakti untuk membenahi jembatan seng atau besi yang putus itu. “Akan dicoba dulu (diperbaiki), siapa tahu bisa dilewati lagi. Ini akses satu-satunya, kalau tidak segera diperbaiki kasihan masyarakat,” ungkapnya.
Meski menjebol jembatan, Riyono mengaku masih bersyukur karena luapan air Sungai Karangtambak tidak sampai masuk ke pemukiman warga. “Banjir pertama ini, alhamdulillah tidak sampai ke pemukiman. Semoga saja tidak ada susulan lagi,” tandasnya.(sas/abi)