TEGALDLIMO – Nasib para petani jeruk pecel di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, tak menentu. Saat tanaman mereka bagus, harganya justru jatuh. Nah, ketika harga jeruk pecel melambung tinggi, tanaman mereka justru rusak. Tak ingin terus berspekulasi, para petani jeruk pecel memilih membabat tanaman mereka dan beralih ke tanaman lain, seperti kedelai dan padi. Irfan Rifa’i, salah satu petani jeruk pecel di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, mengatakan, beberapa waktu lalu harga jeruk pecel memang turun. Namun, saat ini harga jeruk nipis tersebut mencapai Rp 9.000 per kilogram. Sayang, saat bersamaan tanaman jeruk mereka banyak yang rusak, sehingga tak ada buahnya. Makanya para petani, termasuk dirinya, memilih membersihkan tanaman jeruk pecel tersebut, karena tak ingin terusmenerus rugi. (radar)
Jeruk Rusak, Beralih Kedelai
