BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pebalap asal Spanyol, Benjamin Reverte Prades, meraih gelar juara dalam ajang Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025.
Kemenangan ini menandai pencapaian penting bagi Benjamin, yang merupakan pebalap VC Fukuoka Jepang, setelah 11 tahun menanti untuk meraih posisi puncak.
Kompetisi balap sepeda yang merupakan agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI) ini berlangsung pada Kamis (31/7/2025).
Benjamin, yang kini berusia 41 tahun, mencatatkan waktu tercepat 4 jam 9 menit 42 detik.
Peringkat kedua diraih Adne Van Engelen dari Terengganu Cycling Team Malaysia, sedangkan peringkat ketiga ditempati Nicolo Pettiti dari Swat Club Italia, dengan selisih waktu masing-masing 2 detik dan 47 detik.
Baca juga: Sepatu Lepas Sebabkan Kecelakaan di Tour de Banyuwangi Ijen Etape 4
“Ini enam kalinya saya ikut. Saya pernah meraih finis di posisi dua dan tiga, tapi belum pernah juara sebelumnya. Saya bahagia karena balapan ini luar biasa. Ini salah satu balapan favorit saya,” ungkap Benjamin.
Benjamin pertama kali mengikuti TdBI pada tahun 2014, sehingga tahun ini menjadi tahun keenam bagi dirinya berkompetisi di ajang yang telah memasuki tahun kesepuluh.
Tour de Banyuwangi Ijen pertama kali digelar pada tahun 2012, namun sempat terhenti selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19, sebelum kembali digelar pada tahun 2024.
Dengan raihan juara ini, Benjamin mengaku mulai memikirkan kembali rencananya untuk pensiun.
“Setelah melihat hasil ini, saya jadi bertanya mengapa harus berhenti, kalau saya masih bisa tampil bagus. Sekarang saya punya satu alasan lagi untuk lanjut setidaknya satu tahun lagi,” tuturnya penuh semangat.
Benjamin juga mengungkapkan rasa tidak percaya bisa menjadi juara, mengingat tipikal lintasan yang lebih cocok untuk pebalap climber sejati.
Baca juga: Sempat Crash, Pebalap asal Malang Jadi Best Indonesian Rider Etape 3 Tour de Banyuwangi Ijen
“Karena lintasannya cocok untuk climber sejati, sementara saya bukan. Saya hanya lakukan terbaik untuk menang,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini lebih menantang karena lintasan yang bervariasi dan kondisi cuaca yang hujan, membuat balapan semakin sulit.
Dengan kemenangan ini, Benjamin berhak mengenakan Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey).
Sementara itu, Nicolo Pettiti dari Italia yang finis di posisi ketiga berhasil mempertahankan Polkadot Jersey (Raja Tanjakan) yang diraihnya dalam dua etape terakhir.
Blue Fire Jersey (Green Jersey/Best Sprinter Classification) diraih oleh Jeroen Meijers dari Victoria Sports Pro Cycling Filipina, dan pebalap Indonesia, Syelhan Nurahmat Muhammad, dari ASC Monster Indonesia, mempertahankan Best Indonesian Rider (Banyuwangi Reborn Jersey).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.