Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kalahkan Surabaya, SAKIP Banyuwangi Terbaik Se-Jatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kalahkan-Surabaya,-SAKIP-BWI-Terbaik-Se-Jatim

SURABAYA – Prestasi mentereng kembali berhasil diraih Pemkab Banyuwangi pada awal tahun 2016 ini. Kali ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI mengukuhkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi tahun 2015 terbaik se-Jawa  Timur (Jatim).

Penghargaan itu diserahkan langsung Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi, kepada Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi di Gedung Grahadi, Surabaya, kemarin (5/2). Penyerahan penghargaan dilakukan pada acara penyerahan Laporan Hasil  Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kabupaten dan Kota Se-Jatim dan Sulawesi.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, mengatakan SAKIP Pemkab Banyuwangi tahun 2015 mendapat predikat “B” dengan nilai 65,41 alias terbaik di Jatim. “Penilaian SAKIP dilakukan berjenjang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Kementerian PANRB,” ujarnya.

Menurut Slamet, kunci keberhasilan  Banyuwangi meraih predikat memuaskan tersebut adalah komitmen pimpinan daerah yang sangat tinggi dan konsisten terhadap dokumen perencanaan sampai pertanggungjawaban pembangunan.

“Juga  ditopang kebersamaan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD),” katanya. Selain itu, imbuh Slamet, tim SAKIP Pemkab Banyuwangi selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja SKPD. Bukan  itu saja, tim SAKIP juga selalu berkonsultasi kepada Pemprov dan Kementerian  PAN-RB.

Saat memberikan arahan, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi menekankan, poin penting yang menjadi pertimbangan  penilaian adalah komitmen dan inovasi yang dilakukan setiap kepala daerah. “50 persen skor ditentukan komitmen  kepala daerah dalam melakukan  perubahan tata kelola pemerintahan  yang taat asas,” cetusnya.

Menteri Yuddy berharap agar acara penyerahan laporan hasil evaluasi ini bukan hanya sekedar simbolis, melainkan juga sebagai wadah bagi Kemenpan-RB untuk lebih dapat lebih dekat dengan pemerintah daerah, dan secara efektif bisa langsung memberikan pesan-pesan perbaikan baik dalam pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja serta reformasi  birokrasi di instansi masing-masing.

Evaluasi ini dilakukan dalam rangka untuk menilai sejauh mana tingkat akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang  berorientasi kepada hasil (result oriented  government) serta memberikan  saran perbaikan yang diperlukan.

Deputi Bidang Reformasi  Birokrasi, Akuntabilitas  Aparatur, dan  Pengawasan Kemenpan-  RB, M. Yusuf Ateh mengatakan, evaluasi yang dilakukan ini bukanlah kontes atau perlombaan, melainkan untuk memotret kekurangan untuk kemudian melakukan  langkahlang  kah perubahan.

”Evaluasi akuntabilitas kinerja merupakan dasar tata kelola pemerintahan yang lebih baik  dalam rangka mewujudkan good and clean goevernace,” ujar  Ateh. Indikator dalam pengevaluasian akuntabilitas  kinerja difokuskan pada perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,  pelaporan kinerja, pelaksanaan evaluasi kinerja internal, serta capaian kinerja itu sendiri.

Dengan demikian, fokus evaluasi bukan menilai kinerja, namun  lebih banyak menilai kesiapan sistem akuntabilitas kinerjanya dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja. Selain Banyuwangi, ada sembilan kabupaten  dan kota lain di antara 38 kabupaten/kota se-Jatim yang juga mendapat predikat B.

Kabupaten dan kota tersebut  antara lain, Sidoarjo, Tulungagung, Kota  Malang, Kabupaten Madiun, Kota Madiun,  Kabupaten Pasuruan, Pacitan,  Surabaya, dan Bojonegoro. SAKIP Pemkab Banyuwangi tahun 2015 dengan nilai 65,41 tersebut jauh  melampaui nilai rata-rata Jatim. Dilansir  situs resmi Kementerian PAN-RB, SAKIP  rata-rata Jatim pada periode yang sama hanya 53,21. (radar)