Hadiri Panggilan Klarifikasi Dewan
BANYUWANGI – Untuk kedua kalinya DPRD gagal melakukan klarifikasi dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono tentang kegiatan kunjungan para pejabat ke luar negeri. Gagalnya agenda klarifikasi itu karena Sekkab Kariyono tidak memenuhi panggilan dewan.
Sebelumnya, DPRD telah mengagendakan rapat kerja (raker) dalam rangka klarifikasi dengan Sekkab Slamet pada Rabu pekan lalu (27/1). Namun, agenda yang telah disusun dewan tersebut tidak terlaksana lantaran Slamet tengah melakukan studi banding pelaksanaan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2016 di Jepang.
Selanjutnya, kalangan wakil rakyat melayangkan surat panggilan kedua kepada Sekkab Slamet. Pada surat panggilan kedua tersebut, DPRD mengagendakan raker klarifikasi perjalanan dinas sejumlah pejabat pemkab kemarin (3/2). Agenda kedua itu lagi-lagi urung terlaksana.
Kali ini Sekkab Slamet berhalangan hadir lantaran tengah ada tugas mendadak dalam rangka persiapan pelaksanaan penyerapan anggaran pembangunan fisik APBD 2016. Dua kali gagal mengklarifi kasi Sekkab Slamet, kalangan dewan berencana melayangkan surat panggilan ketiga.
“Kami akan melayangkan surat panggilan ketiga kepada sekkab. Klarifikasi akan kami lakukan pada Rabu pekan depan (10/2),” ujar Ketua Komisi II DPRD, Basuki Rachmat. Ketua DPRD, Made Cahyana Negara, mengaku akan tetap memanggil Sekkab Slamet untuk mengklarifikasi kunjungan sejumlah pejabat di lingkungan pemkab ke LN tersebut.
“Pak Sekkab tadi (kemarin) menghubungi saya. Yang bersangkutan minta izin tidak bisa menghadiri agenda klarifikasi dengan DPRD karena ada tugas penting terkait persiapan penyerapan pembangunan fisik APBD 2016. Tetapi, kami akan tetap melakukan klarifikasi kepergian sejumlah pejabat ke LN itu disesuaikan dengan jadwal masing-masing,” kata dia.
Made mengaku sebelum melayangkan surat panggilan ketiga, pihaknya akan melakukan rapat internal dewan. Rapat internal dewan itu untuk menentukan apakah akan melakukan klarifikasi dengan Sekkab Slamet ataukah Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi.
“Karena urgensinya sebenarnya di Pak Pj Bupati selaku pihak yang memberikan izin. Pada prinsipnya klarifi kasi untuk meluruskan kunjungan sejumlah pejabat ke LN akan kami lakukan,” tuturnya. Sekkab Slamet Kariyono mengakui dirinya tidak datang memenuhi panggilan dewan kemarin.
“Kami sangat menghormati teman-teman anggota dewan. Tetapi, mohon maaf, kami ada tugas mendadak sehingga berhalanganhadir. Kami sudah melayangkan pemberitahuan lisan kepada ketua dewan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi mengatakan dirinya bisa memastikan semua yang berangkat dalam rangka perjalanan dinas ke luar negeri telah mendapat izin gubernur, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Perjalanan ke luar negeri dalam rangka cuti itu memang hak PNS selama 12 hari kerja dikurangi cuti bersama,” ujarnya dikonfi rmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi beberapa waktu lalu (28/1).
Zarkasi merinci, perjalanan dinas ke LN dalam rangka menghadiri penganugerahan 12nd UNWTO Award di Madrid, Spanyol, beberapa waktu lalu dilakukan sejumlah pejabat pemkab dengan biaya dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.
Mereka, antara lain Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), M. Yanuarto Bramuda; Asisten Admisnistrasi Pemerintahan (Aspem) sekaligus Ketua Penyelenggara Banyuwangi Festival (B-Fest), Choiril Ustadi; dan Amir sebagai perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Karena Kepala Bappeda sedang cuti umrah,” cetusnya. Sementara itu, studi banding ke Jepang dilakukan Sekkab Slamet Kariyono; Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olehraga (Dispora), Wawan Yadmadi; Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Widji Lestariono; dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU), Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang BMCKTR), Mujiono.
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM), Abdul Kadir, juga ikut dalam rombongan studi banding dalam rangka perbaikan kualitas International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tersebut.
“Pak Kadir ikut studi banding bukan dalam kapasitas kepala BPT-PM, tapi sebagai ketua Bidang Start ITdBI,” jelas Zarkasi. Kunjungan ke luar negeri oleh sejumlah pejabat lain, imbuh Zarkasi, berdasar sepengetahuan dirinya, dilakukan saat pejabat yang bersangkutan cuti.
“Termasuk Pak Kadir. Yang bersangkutan izin cuti untuk menyambangi anaknya yang tengah kuliah di Amerika,” bebernya. (radar)