Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kapolsek Warning Sopir Trooper

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Diimbau untuk Tidak Memalak Wisatawan

LICIN – Tak mau dibilang adem ayem menyikapi maraknya aksi pemalakan yang dilakukan oknum sopir Trooper kepada wisatawan, kemarin (28/4) Kapolsek Licin AKP Jupriyadi langsung bergerak cepat. Orang nomor satu di jajaran Polsek Licin itu langsung menemui sejumlah sopir Trooper yang mengangkut wisatawan ke Gunung Ijen. Jupriyadi me-warning kepada sopir untuk tidak melakukan pemerasan atau pemalakan kepada wisatawan. ”Tindakan pemalakan yang dilakukan oknum Trooper itu tidak dibenarkan.

Jika masyarakat merasa menjadi korban silakan lapor polisi,’’ imbau Jupriyadi. Sejak awal pihaknya sudah menyosialisasikan larangan pemalakan ini kepada wisatawan. Baliho-baliho besar dipasang di sejumlah titik menuju Ijen. Baliho itu berisi imbauan kepada masyarakat untuk melapor ke polisi jika jadi korban pemalakan. ”Kontak person untuk laporan juka kita tulis di baliho tersebut,’’ imbuh mantan Kaposlek Glagah itu. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan satu unit anggota untuk melakukan patroli rutin di sepanjang jalan menuju Gunung Ijen.

Mobilling ini juga di-backup satu unit personel Polres Banyuwangi. Babinkamtibmas juga diumbau untuk rutin memberikan pembinaan kepada sopir Trooper. ”Setiap hari anggota juga menyisir jalan menuju Ijen memantau gerak-gerik oknum sopir Trooper yang diduga melakukan pemalakan,’’ imbuh Jupriyadi. Sedianya dalam minggu ini pihaknya bersama Muspika Licin akan duduk satu meja untuk membahas masalah pemalakan tersebut. Stake holder terkait pariwisata juga diundang. Tempatnya di kantor Kecamatan Licin. ”Saya sudah ketemu dengan perwakilan paguyuban Trooper.

Intinya mereka juga tidak sependapat adanya dugaan pemalakan itu,’’ ujarnya. Diungkapkan Jupriyadi, modus yang dilakukan sopir Trooper melakukan pemalakan ini tidak hanya satu tempat mangkal. Kadang di perempatan Jambu sudah dipantau ketat anggota. Melihat ada polisi, oknum sopir Trooper itu mengalihkan tempat mangkal. ”Seolah mereka kucing-kucingan kalau ada petugas datang. Kami juga akan mencari cara lain untuk mengungkap aksi pemalakan ini. Entah nanti menyamar sebagai wisatawan atau sopir,’ katanya. 

Diakui Jupriyadi, saat ini jumlah kendaraan Trooper yang menawarkan jasa angkut wisatawan ke Ijen sekitar 60 unit lebih. Jumlah tersebut sudah termasuk Trooper lokal dan dari luar Licin. Untuk luar Licin biasanya terconect dengan agen wisata. ”Sekali lagi kami berharap jika ada wisatawan yang menjadi korban pemalakan segera lapor polisi. Untuk sopir Trooper kami imbau tidak lagi melakukan pemalakan,’’ seru Jupriyadi. Diberitakan sebelumnya, aksi pemalakan yang dilakukan oknum Trooper sangat meresahkan wisatawan Ijen. Dalam aksinya, mereka mencegat rombongan mobil wisatawan di Perempatan Jambu, Desa Tamansari, Licin.

Penumpang diminta turun lalu dipaksa naik Trooper. Biaya naik Trooper antara Rp 350 ribu Pasca-pemalakan yang menimpa Cu’un, 32, warga Kelurahan Tukang Kayu, Banyuwangi, kasus itu semakin ramai diperbincangkan di dunia maya. Lewat jejaring Facebook, warga berharap ada tindakan tegas terhadap sopir Trooper. Lantaran merasa tidak aman lewat Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, warga menyarankan jika ingin mengunjungi Ijen sebaiknya lewat Bondowoso. Di sana lebih aman karena tidak ada pemalakan. (radar)