RADAR BANYUWANGI.ID – Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran berteknologi siluman milik TNI Angkatan Laut, KRI Golok-688, akhirnya kembali ke Banyuwangi setelah hampir empat tahun beroperasi. Kapal perang berkecepatan tinggi di bawah jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada II itu kini tengah melakukan operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di perairan Selat Bali.
KRI Golok-688 merupakan karya anak bangsa yang dibangun oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi pada tahun 2009. Kapal ini menggunakan material komposit serat karbon serta teknologi modern, sehingga memiliki karakteristik siluman, ringan, dan lincah saat bermanuver. Sejak diserahkan pada TNI AL 2022 silam, KRI Golok telah melalangbuana ke berbagai wilayah di ujung Indonesia bagian barat dan utara hingga kembali ke Banyuwangi.
Punya Keunggulan Teknologi
Komandan KRI Golok-688 Letkol Laut (P) Nanang Khunaifi mengatakan, sebelum singgah di Banyuwangi, kapal tersebut melaksanakan patroli dari perairan Ambalat dalam operasi Yudha Dharma-02. KRI Golok-688 awalnya bertugas di wilayah Armada I, sebelum kemudian mengalami dispersi ke Armada II.
“Selanjutnya KRI Golok melaksanakan patroli di sekitar Selat Bali, akhirnya kapal sandar di Banyuwangi,” kata Letkol Laut (P) Nanang Khunaifi.
Dikatakan Nanang, selama mengoperasikan kapal tersebut, KRI Golok-688 memiliki keunggulan teknologi yang membedakannya dari kapal perang lainnya. Kapal ini merupakan satu-satunya kapal TNI AL yang menggunakan sistem pendorong water jet, sehingga memiliki kemampuan olah gerak dan manuver yang sangat baik, terutama di perairan sempit dan padat lalu lintas.
Dari sisi teknis, KRI Golok ditenagai empat mesin MPK dengan kekuatan 1.800 HP/mesin. Jadi tak cuma lincah, kapal ini juga memiliki tenaga yang cukup besar. “Kapal ini nyaman untuk olah gerak. Sudut pendorongan water jet membuat manuver lebih responsif,” kata Nanang.
PUNYA KEUNGGULKAN TEKNOLOGI: KRI Golok-688 menggunakan material komposit serat karbon serta teknologi modern, sehingga memiliki karakteristik siluman, ringan, dan lincah saat bermanuver. (RAMADA KUSUMA/RABA)
Dilengkapi Sistem CCTV
Kapal tersebut juga dilengkapi sistem CCTV untuk pengawasan sekaligus mempermudah visualisasi manuver. Sehingga membuat komandan kapal bisa melihat lebih luas kondisi kapal dari beberapa sisi. Selain itu, penggunaan material komposit membuat perawatan kapal relatif lebih mudah karena minim risiko korosi.
“KRI Golok juga rutin menjalani survei berkala dari Mabes TNI AL untuk pemeriksaan kesiapan kapal dan personel. Sehingga kita juga selalu beroperasi dalam kondisi prima,” imbuhnya.
Selain beroperasi di dalam negeri, KRI Golok-688 juga memiliki rekam jejak internasional. Kapal ini pernah berlayar dari Belawan menuju Langkawi, Malaysia pada Tahun 2023 untuk mengikuti latihan Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA). Latihan tersebut diikuti sekitar 20 negara yang ikut ambil bagian dalam pameran dan sekitar 600 eksibitor yang berpartisipasi dalam kegiatan kerja sama pertahanan maritim dengan negara tetangga.
Perkuat Selat Bali
KRI Golok-688 diawaki oleh 40 kru yang berasal dari berbagai daerah di tanah air, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Palembang, Lampung, termasuk Banyuwangi. Singgahnya KRI Golok-688 di Banyuwangi sekaligus menegaskan kemampuan industri galangan kapal nasional dalam mendukung kekuatan laut Indonesia. Selain itu untuk memperkuat pengamanan jalur vital Selat Bali yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di tanah air.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi
Page 2
Page 3
RADAR BANYUWANGI.ID – Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran berteknologi siluman milik TNI Angkatan Laut, KRI Golok-688, akhirnya kembali ke Banyuwangi setelah hampir empat tahun beroperasi. Kapal perang berkecepatan tinggi di bawah jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada II itu kini tengah melakukan operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di perairan Selat Bali.
KRI Golok-688 merupakan karya anak bangsa yang dibangun oleh PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi pada tahun 2009. Kapal ini menggunakan material komposit serat karbon serta teknologi modern, sehingga memiliki karakteristik siluman, ringan, dan lincah saat bermanuver. Sejak diserahkan pada TNI AL 2022 silam, KRI Golok telah melalangbuana ke berbagai wilayah di ujung Indonesia bagian barat dan utara hingga kembali ke Banyuwangi.
Punya Keunggulan Teknologi
Komandan KRI Golok-688 Letkol Laut (P) Nanang Khunaifi mengatakan, sebelum singgah di Banyuwangi, kapal tersebut melaksanakan patroli dari perairan Ambalat dalam operasi Yudha Dharma-02. KRI Golok-688 awalnya bertugas di wilayah Armada I, sebelum kemudian mengalami dispersi ke Armada II.
“Selanjutnya KRI Golok melaksanakan patroli di sekitar Selat Bali, akhirnya kapal sandar di Banyuwangi,” kata Letkol Laut (P) Nanang Khunaifi.
Dikatakan Nanang, selama mengoperasikan kapal tersebut, KRI Golok-688 memiliki keunggulan teknologi yang membedakannya dari kapal perang lainnya. Kapal ini merupakan satu-satunya kapal TNI AL yang menggunakan sistem pendorong water jet, sehingga memiliki kemampuan olah gerak dan manuver yang sangat baik, terutama di perairan sempit dan padat lalu lintas.
Dari sisi teknis, KRI Golok ditenagai empat mesin MPK dengan kekuatan 1.800 HP/mesin. Jadi tak cuma lincah, kapal ini juga memiliki tenaga yang cukup besar. “Kapal ini nyaman untuk olah gerak. Sudut pendorongan water jet membuat manuver lebih responsif,” kata Nanang.
PUNYA KEUNGGULKAN TEKNOLOGI: KRI Golok-688 menggunakan material komposit serat karbon serta teknologi modern, sehingga memiliki karakteristik siluman, ringan, dan lincah saat bermanuver. (RAMADA KUSUMA/RABA)
Dilengkapi Sistem CCTV
Kapal tersebut juga dilengkapi sistem CCTV untuk pengawasan sekaligus mempermudah visualisasi manuver. Sehingga membuat komandan kapal bisa melihat lebih luas kondisi kapal dari beberapa sisi. Selain itu, penggunaan material komposit membuat perawatan kapal relatif lebih mudah karena minim risiko korosi.
“KRI Golok juga rutin menjalani survei berkala dari Mabes TNI AL untuk pemeriksaan kesiapan kapal dan personel. Sehingga kita juga selalu beroperasi dalam kondisi prima,” imbuhnya.
Selain beroperasi di dalam negeri, KRI Golok-688 juga memiliki rekam jejak internasional. Kapal ini pernah berlayar dari Belawan menuju Langkawi, Malaysia pada Tahun 2023 untuk mengikuti latihan Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA). Latihan tersebut diikuti sekitar 20 negara yang ikut ambil bagian dalam pameran dan sekitar 600 eksibitor yang berpartisipasi dalam kegiatan kerja sama pertahanan maritim dengan negara tetangga.
Perkuat Selat Bali
KRI Golok-688 diawaki oleh 40 kru yang berasal dari berbagai daerah di tanah air, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Palembang, Lampung, termasuk Banyuwangi. Singgahnya KRI Golok-688 di Banyuwangi sekaligus menegaskan kemampuan industri galangan kapal nasional dalam mendukung kekuatan laut Indonesia. Selain itu untuk memperkuat pengamanan jalur vital Selat Bali yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di tanah air.
Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi







