sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Kasus dugaan keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banyuwangi makin meluas.
Setelah 112 siswa MAN 1 Banyuwangi tumbang akibat diare, kini giliran dua sekolah lain yang mengalami hal serupa.
Kasus terbaru terjadi di SMA NU Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Sebanyak sepuluh siswa dan satu guru dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG.
Baca Juga: Sehari Diguncang 20 Gempa! BMKG Catat Aktivitas Seismik Meningkat di Papua hingga Jawa!
Bahkan, salah satu di antaranya harus dilarikan ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Kami melakukan sidak. Dari keterangan Puskesmas Kelir, ada 11 orang yang terdampak, termasuk seorang guru,” ujar anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni, Senin (27/10).
Tak hanya itu, kasus serupa juga mencuat di SMPN 3 Kalipuro, Desa Telemung.
Sedikitnya 20 siswa mengeluh sakit perut dan tidak masuk sekolah.
Beberapa siswa bahkan sempat dirawat di UKS lantaran pusing dan mual setelah menyantap menu MBG yang disediakan.
Baca Juga: Jelang Vonis, Nikita Mirzani Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo: Keadilan Bukan Drama!
Sayangnya, sebagian besar siswa tidak langsung dibawa ke puskesmas.
Pihak sekolah memilih memberi obat ringan seperti paracetamol dan menyarankan mereka istirahat di sekolah.
“Memang ada tujuh siswa yang masuk UKS, tapi gejalanya ringan. Setelah istirahat, mereka sudah membaik,” ungkap salah satu wali kelas.
Dari pengakuan siswa, menu MBG hari itu adalah kare bersantan yang disebut-sebut berbau basi.
Page 2
Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:44 WIB
Page 3
Diduga, makanan tersebut tidak tahan lama karena tidak disimpan dalam kondisi hangat.
Baca Juga: Sidang Vonis Nikita Mirzani: 11 Tahun Penjara dan Denda Rp2 Miliar? Hari Sumpah Pemuda Jadi Penentuan Nasib!
“Dari pengakuan murid, memang tercium bau basi, mungkin karena santan,” tambah wali kelas tersebut.
Zamroni menilai kasus ini perlu ditangani serius.
Ia menegaskan, sidak dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan program MBG berjalan sesuai standar kesehatan.
“Ini soal nyawa dan kesehatan anak didik. Kami ingin program ini tetap berjalan tapi dengan pengawasan ketat,” tegasnya.
Ia juga mendesak Koordinator Pendamping MBG agar lebih aktif berkoordinasi dengan DPRD dan Dinas Kesehatan Banyuwangi
Termasuk memastikan peran ahli gizi dalam setiap dapur penyedia makanan MBG.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Cek Penerima Bansos BPNT dan PKH Oktober–Desember 2025 di Situs Resmi Kemensos
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat membenarkan temuan tersebut.
Ia menyebut, 112 siswa MAN 1 Banyuwangi sebelumnya mengalami gejala diare, mual, dan panas usai mengonsumsi makanan MBG.
“Sebagian besar sudah sembuh, tinggal empat siswa yang masih dirawat di UKS,” kata Amir.
Untuk memastikan penyebabnya, Labkesda Banyuwangi telah mengambil sampel makanan dan tes usap (rectal swab) dari dapur penyedia MBG.
Baca Juga: Kami Dipaksa Siap!: Curhat Siswa Tolak TKA 2025, Sebut Ujian Nasional Versi Baru Hancurkan Harapan Mereka
Hasil laboratorium tengah menunggu analisis resmi.






