Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kasus Siswa Keracunan MBG Jadi Sorotan! Bupati Ipuk Sidak Dapur Program Makan Bergizi Gratis Banyuwangi

kasus-siswa-keracunan-mbg-jadi-sorotan!-bupati-ipuk-sidak-dapur-program-makan-bergizi-gratis-banyuwangi
Kasus Siswa Keracunan MBG Jadi Sorotan! Bupati Ipuk Sidak Dapur Program Makan Bergizi Gratis Banyuwangi

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Giri pada Senin lalu (27/10).

Sidak dilakukan untuk menindaklanjuti dua kejadian keracunan makanan yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kalipuro dan Banyuwangi.

Dalam sidak tersebut, Ipuk menekankan pentingnya disiplin menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) di seluruh SPPG.

Ia juga mengingatkan agar dapur MBG tidak hanya memenuhi target produksi, tetapi juga benar-benar memperhatikan aspek higienitas dan keamanan makanan yang disajikan untuk siswa.

“Kita harus belajar dari kejadian sebelumnya. Mungkin tidak disengaja, tapi kalau SOP diterapkan secara benar dan diawasi dengan ketat, insyaallah bisa dihindari,” ujar Ipuk.

Ipuk juga menyoroti pentingnya edukasi bagi para relawan yang terlibat dalam pengolahan makanan.

Relawan, yang sebagian besar berasal dari warga sekitar sekolah, perlu dibekali pemahaman tentang cara memasak dalam jumlah besar tanpa mengabaikan aspek keamanan pangan.

“Biasanya kalau hajatan kan bikin makanan banyak, ini harus diukur dan dikontrol sedemikian rupa. Kita minta agar kepala SPPG benar-benar mengawasi dan memastikan SOP-nya dijalankan,” tegasnya.

Dalam sidak itu, Ipuk juga memeriksa fasilitas dapur, tempat penyimpanan bahan makanan, serta sumber air bersih yang digunakan.

Ia meminta agar seluruh dapur MBG di Banyuwangi segera memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai bukti kelayakan pengelolaan pangan.

Dari total 38 SPPG yang beroperasi, baru 12 yang siap menerbitkan sertifikat SLHS, sementara sisanya masih dalam tahap pembenahan sarana dan pelatihan penjamah pangan.

Menurut Ipuk, sidak menjadi langkah awal untuk memperkuat pengawasan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program MBG, yang merupakan bagian dari prioritas nasional pemenuhan gizi anak sekolah.

“Tujuan kita agar anak-anak tetap bisa menikmati makanan bergizi yang aman dan sehat, tanpa ada lagi kasus serupa di kemudian hari,” tutup Ipuk. (cw5-Dalila Adinda/aif)