Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kembangkan Ekonomi Kreatif, Warga Desa Rejoagung Bikin Kampung Jajanan Gula Merah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Beragam festival yang digelar Pemkab Banyuwangi rupanya berhasil mendorong warga Banyuwangi mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Salah satunya, warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono yang berhasil membuat sebuah destinasi kuliner. Kampung Jajanan Gula Merah, itu namanya. Tempat itu diresmikan langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (15/10/2018).

“Ini idenya langsung dari warga desa setempat, termasuk pengerjaannya. Saya sangat mengapresiasi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah sadar potensi yang dimilikinya. Mereka lalu merancang ide, mengemasnya, dan ternyata hasilnya menarik,” puji Anas di hadapan ratusan warga desa yang menghadiri acara tersebut.

Kampung kuliner tersebut berada di Dusun Krajan, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Tempatnya cukup menarik, berada di areal kebun sengon dan kelapa yang berada di tengah-tengah perkampungan warga desa.

Berbagai jajanan tradisional dijual di sini, terutama yang berbahan dasar gula kelapa. Mulai dari getuk, kue latuk, es dawet, klepon, utri, kue lapis gula merah, kue cucur, es degan gula merah, singkong bulat, rujak buah, hingga rengginang manis gula merah. Maklum saja, Desa Rejoagung adalah salah satu sentra gula merah di Banyuwangi.

Adapula menu khas desa setempat, yaitu rujak kecut yang disajikan dalam batok kelapa muda. Tak ketinggalan juga, gula merah organik sebagai produk unggulan desa setempat.

“Ini adalah contoh kolaborasi yang baik yang dilakukan desa dan warganya. Dengan memanfaatkan lahan tidak produktif milik salah satu warga, kampung kuliner ini bisa menjembatani warga yang lain untuk membuka usaha. Saya kira ini bagus karena bisa menumbuhkan ekonomi warga, menambah peredaran uang di desa. Saya harap desa-desa lain bisa mencontoh konsep ini,” kata Anas.

Sementara itu, Camat Srono Gatot Suyono mengatakan bahwa Kampung Jajanan Gula Merah ini digagas bareng warga desa. Selama ini, ibu-ibu penjual kuenya kalau menjajakan di depan halaman rumah mereka.

“Akhirnya, tercetus ide bikin sentra kuliner di desa ini. Mereka semua antusias, karena terwadahi. Lalu kami gotong royong bikin tempat yang menarik ini,” kata Gatot.

Sementara itu, Kepala Desa Rejoagung Usnatun Sulasiatin menambahkan dipilihnya jajan berbahan dasar gula merah, karena hampir separuh warganya berprofesi sebagai produsen gula merah. Gula merah produksi desa ini bahkan sudah masuk pasar Bali hingga Surabaya.

“Potensinya besar, makanya kami pilih tema jajanan gula merah. Bisa meningkatkan nilai tambah ekonomi gula merah. Kami jamin, gula yang digunakan di sini adalah gula merah organik, tanpa sulfit,” jelas Usnatun.

Kampung kuliner ini akan dibuka setiap Sabtu sore dan Minggu mulai pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. Khusus hari, akan dibuka mulai pagi sampai malam hari.