Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kembar Siam Punya 2 Jantung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kembarsiamGAMBIRAN – Memasuki hari kedua, kondisi bayi kem bar siam anak pasangan suami putri (pasutri) Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, masih terus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, kemarin. Selain itu, bayi laki-laki seberat 1,3 kilogram putra pasutri asal Dusun Krajan, RT 003/RW 001, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu juga dalam kondisi stabil.

Menurut dr. Karel Anggrek, dokter yang merawat ketiga bayi tersebut, memasuki hari kedua kemarin, kondisi ke tiga bayi prematur itu terbilang bagus. ”Napas, suhu ba dan, dan denyut jantung stabil,” tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin siang Karel menjelaskan, memang biasanya dan secara teori, kondisi bayi prematur bisa di bilang aman ketika masih memasuki hari pertama dan ke dua.

Namun, memasuki hari ketiga, bayi prematur terlebih lagi kembar siam, biasanya ra wan mengalami perubahan kon disi. ”Masa rawan biasanya berlangsung selama sebulan. Bila masa satu bulan bisa terlewati de ngan baik, bisa dibilang kondisinya lebih aman,” jelas Karel. Masa rawan terjadi karena bayi prematur memang belum siap hidup di luar kandungan. Apa lagi, berat badannya hanya satu kilogram. Kecilnya ukuran ba dan bayi prematur juga berpengaruh terhadap kondisi organ tubuh lain, seperti usus, jantung, dan ginjal.

”Bobot bayi normal mestinya minimal 2,5 kilogram, sehingga organ tubuhnya normal,” jelasnya. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak RS dr. Soetomo, Surabaya, mengenai perkembangan ketiga bayi tersebut, khususnya yang kembar siam. Sebab, sejak awal penanganan ke tiga bayi tersebut memang di ambil alih tim dokter RS. dr. Soetomo. ”Kita berkoordinasi terus dengan Surabaya.

Setiap ada perkembangan kita sampai kan,” tandas Karel. Sementara itu, dr. Novan, Sp.OG., yang sejak awal menangani ketiga bayi tersebut mengatakan, berdasar hasil USG, jantung bayi kembar siam itu ada dua. Dia menjelaskan, ketika Sika dan suaminya kali pertama datang ke Muncar Me dical Center (MMC) untuk melakukan USG, dirinya memang sudah yakin bahwa bayi yang di kandung ada tiga dan dua kembar siam.

Bahkan, sejak awal juga su dah diketahui bahwa bayi kem bar siam itu memiliki dua jantung. Namun, untuk lebih memastikan lagi, dokter spesialis kandungan itu merujuk Sika ke RS Al-Huda. Setelah dilakukan USG, Novan semakin yakin bahwa bayi yang di kandung Sika memang tiga dan dua di antaranya kembar siam. ”Saya juga yakin bayi kembar siam itu memiliki dua jantung,” tutur Novan yang malam itu melakukan operasi caesar terhadap Sika.

Begitu yakin bahwa bayi yang di kandung Sika kembar siam, dia langsung menyarankan pasiennya tersebut periksa ke RS. dr. Soetomo, Surabaya. Sebab, RS dr. Soetomo memang spesialis merawat bayi kembar siam. ”Waktu itu, saya juga pesan agar Sika cari kos di Surabaya, sehingga tidak bolak-balik Banyuwangi-Surabaya karena akan melelahkan,” jelasnya. Namun, karena kondisi ekonomi tidak mendukung, Sika dan suaminya memilih pulangpergi setiap periksa di RS dr. Soe tomo. Sika periksa ke RS dr. Soetomo dua pekan sekali. Berdasar prediksi dokter yang merawat di RS dr. Soetomo, Sika bakal melahirkan pada Maret atau April.

Namun, di luar dugaan, tiga hari lalu Sikadatang ke RS Al-Huda karena ketubannya sudah pecah dan siap melahirkan. ”Akhirnya, malam itu kita lakukan operasi caesar di sini. Mestinya dia melahirkan di RS dr. Sutomo, 31/01), bayi kembar siam dan satu bayi laki-laki anak pasutri Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, lahir di RS Al-Huda, Gambiran, pukul 20.45. Bayi kembar dempet itu lahir dengan bobot 2 Kg. Dada sampai perut da lam keadaan dempet atau thoraco abdominal. Selain melahirkan bayi kembar siam, Sika juga melahirkan bayi laki-laki dengan berat 1,3 kg. Ketiga bayi yang lahir dalam usia tujuh bulan kandungan tersebut lahir lewat operasi caesar. (radar)