RadarBanyuwang.id – Kiriman sampah rumah tangga di Sarana Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Balak, Kecamatan Songgon melonjak pesat pasca Lebaran. Dari yang normalnya 25 ton per hari, jumlah sampah yang masuk ke TPST seluas 1,6 hektare itu mencapai 38 ton per hari.
Lonjakan cukup tajam itu, terhitung sejak hari ketiga Lebaran, yakni pada Rabu (2/4) atau saat TPST itu kembali beroperasi setelah libur dua hari selama Lebaran. “Setelah Lebaran melonjak dari yang hari biasa hanya 25 ton, jadi 37 sampai 38 ton,” kata Manajer Umum TPST Balak, Nita Mairis Tiana.
Menurut Nita, lonjakan itu dianggap normal terjadi setelah Lebaran, lantaran berkaitan dengan meningkatnya produksi sampah rumahan masyarakat selama Hari Raya Idul Fitri. “Karena berkaitan dengan tradisi masyarakat, baik selamatan atau yang lain, jadi produksi sampahnya juga naik,” katanya.
Selain itu, jelas dia, produksi sampah yang naik itu juga berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang pulang kampung di Banyuwangi setelah merantau di luar daerah. “Karena banyak yang mudik jadi daya beli makanan atau sejenisnya meningkat, sehingga sampah yang dikirim ke sini juga banyak,” tandasnya seraya menyebut TPST Balak sudah kerjasama dengan 40 desa dari enam kecamatan.
Baca Juga: Air di Situs Randu Telu di Ekowisata Mangrove Bedul Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo Banyuwangi Sudah Tidak Mujarab
Nita mengungkap, peningkatan jumlah sampah yang masuk ke TPST Balak diprediksi akan terjadi hingga Senin (7/4). Pasalnya, ada sejumlah daerah yang masih melangsungkan tradisi kupatan. “Prediksi kami hari ini (kemarin) masih akan melonjak jumlah sampahnya,” katanya.
Lonjakan itu, lanjut dia, sejatinya sudah terdata sejak H-3 Lebaran. Berbeda dengan pasca Lebaran yang didominasi sampah nonorganik, pada H-3 Lebaran itu kiriman sampah dipenuhi sampah organik. “Sebelum Lebaran itu mulai naik, tapi rata-ratanya masih 33 ton saja,” tandasnya.
Dengan jumlah sampah yang melonjak drastis, Nita mengaku meminta jajarannya untuk kerja lebih keras. Pada Minggu (30/3) lalu, petugas pengambil sampah tidak libur. Mereka lembur mengambil sampah di wilayah yang menurut jadwal baru diambil pada Senin (31/3). “Sebagian yang harusnya diambil Selasa juga diambil hari itu, sebagiannya lagi kita ambil di hari Rabu,” katanya.
Untuk merampungkan tugas itu, masih kata dia, petugas TPST Balak harus mendapatkan bantuan armada truk dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi. “Biasanya kita hanya pakai dua truk, karena lonjakan itu, kita dibantu lima truk dari DLH,” katanya.
Sekadar diketahui, pembangunan TPST dengan kapasitas 84 ton per hari tersebut mulai dilaksanakan pada November 2022. Fasilitas ini dibangun untuk meningkatkan kualitas penanganan sampah di wilayah Songgon dan empat kecamatan lain di sekitarnya, meliputi Kecamatan Rogojampi, Kabat, Sempu, Genteng, dan Singojuruh. “Saat ini, dari target 44 desa, sudah ada 40 desa yang sudah perjanjian kerjasama,” pungkasnya.(sas/abi)







